Lihat ke Halaman Asli

hibatullah ulya

Kemenkumham

Bahasa Mempengaruhi Cara Berpikir

Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga membentuk cara kita melihat dan memahami dunia. Melalui bahasa, konsep-konsep abstrak seperti waktu, ruang, dan emosi menjadi lebih terstruktur dan dapat dipahami. Setiap bahasa memiliki kata-kata dan frasa yang unik, oleh karena itu, memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan informasi dan menggambarkan dunia di sekitar kita. 

Sebagai contoh, bahasa Jepang memiliki banyak kata untuk menggambarkan warna dan nuansa warna yang berbeda, yang berbeda dengan bahasa Inggris yang hanya memiliki beberapa kata untuk menggambarkan warna. Hal ini dapat mempengaruhi cara orang Jepang memandang dunia dan melihat warna. Contoh lain adalah bahasa sunda yang memiliki banyak kata untuk menggambarkan "cara orang terjatuh", contoh :

  • Tijalikeuh: Artinya jatuh 
  • Tikosewad: Artinya jatuh terpeleset atau tersandung sesuatu 
  • Tijungkel / ngajungkel: Artinya jatuh sampai terlempar 
  • Ngagolosor / Tigolosor: Artinya jatuh meluncur 
  • Tigebrus: Artinya jatuh ke dalam lobang 
  • Ragrag: Artinya jatuh dari ketinggian untuk makhluk hidup 
  • Murag: Artinya jatuh dari ketinggian untuk benda mati 

Padahal dalam bahasa indonesia, jatuh hanya memiliki 1 arti dan tidak menyebutkan cara terjatuhnya.

Kesimpulannya, bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam memengaruhi cara kita berpikir dan berperilaku. Bahasa memengaruhi cara kita memandang dunia, memproses informasi, berpikir tentang diri kita sendiri dan orang lain, dan berperilaku dalam interaksi sosial. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana bahasa memengaruhi cara kita berpikir dan berperilaku agar kita dapat lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline