Sore itu, di sebuah rumah kecil yang teletak di pinggir kota, Arka duduk di depan komputernya. Di luar, sinar matahari mulai meredup, menandakan waktu berbuka semakin dekat. Namun, pikirannya tidak fokus pada puasa yang sebentar lagi akan selesai. Ada hal yang mengganjal di benaknya.
Tadi pagi, saat berkumpul bersama teman-temannya di masjid, Ustadz Ridwan menyampaikan sebuah hadis yang membuat banyak orang terkesan. Ia berkata "Berpuasalah, kalian akan sehat". Bagi sebagian orang, ini adalah sebuah dorongan yang sangat memotivasi. Namun, Arka tidak bisa menahan rasa ingin tahunya. Selama ini. ia sudah sering mendengar kalimat tersebut, tetapi ia baru kali ini benar-benar merasa perlu mencari tahu lebih dalam. Benarkah hadis ini berasal dari Nabi Muhammad SAW, ataukah hanya sekedar pepatah yang tidak punya dasar yang kuat?
Arka memutuskan untuk melakukan pencarian. Setelah beberapa jam menggali literatur dan membaca berbagai kitab hadis, ia akhirnya menemui kenyataan yang mengejutkan. Ternyata, hadis yang berbunyi "Berpuasalah, kalian akan sehat" tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadis sahih. Banyak ulama yang mengatakan bahwa hadis ini tidak sahih, bahkan ada yang menyebutnya sebagai hadis yang lemah.
Arka merasa sedikit bingung. Sejak dulu, ia mendengar bahwa puasa memang memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun kesehatan, tetapi apakah benar bahwa ini adalah ajaran yang disabdakan oleh Nabi Muhammad? Ia pun mulai merenung.
Sambil menunggu waktu berbuka, Arka teringat pada percakapan beberapa tahun yang lalu dengan ibunya. Ia bertanya tentang manfaat puasa, dan ibunya dengan bijak menjawab, "Puasa itu bukan hanya menahan lapar, tapi juga membersihkan tubuh dan jiwa. Kita memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat, mengatur ulang, dan meregenerasi diri"
Arka mulai berpikir lebih dalam. Meskipun hadis tentang puasa yang menjanjikan kesehatan itu lemah, manfaat bagi puasa bagi kesehatan tubuh memang tidak bisa dipungkiri. Berbagai penelitian modern kini banyak yang membuktikan manfaat puasa bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan metabolisme, memperbaiki fungsi organ tubuh, dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Setelah berbuka dan menjalani sholat maghrib, Arka kembali duduk di meja kerjanya. Ia teringat pada teman-temannya yang sering mengatakan bahwa mereka merasa lebih bugar setelah berpuasa. Bahkan ada yang mengatakan bahwa puasa membuat mereka merasa lebih ringan dan lebih fokus.
Arka kemudian berpikir, puasa bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga tentang memberi waktu bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi, mengurangi konsumsi makanan berlebihan, dan mengistirahatkan pencernaan. Puasa memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki diri dan menjaga keseimbangan hormonal. Ini adalah bentuk penyembuhan alami yang diberikan oleh Allah.
Meski demikian, Arka tetap sadar bahwa manfaat kesehatan ini bukan alasan utama bagi seorang Muslim untuk berpuasa. Puasa adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan kesehatan hanya salah satu manfaat yang bisa didapatkan. Namun, ia juga tidak bisa menafikan bahwa banyak orang merasa lebih sehat setelah menjalani puasa, bahkan banyak yang mengatakan mereka merasa lebih segar dan bugar setelah berpuasa.
Beberap hari kemudian, Arka kembali mengikuti kajian di masjid. Kali ini, Ustadz Ridwan menyampaikan sebuah penjelasan yang membuat Arka merasa lebih lega. "Memang benar, ada beberapa hadis yang menyebutkan manfaat puasa, namun kita harus berhati-hati dalam menerima hadis-hadis yang tidak sahih. Walau begitu, bukan berarti kita meragukan manfaat puasa. Kita bisa melihatnya dari sisi ilmiah, yang mana banyak penelitian modern yang mengungkapkan manfaat puasa untuk kesehatan tubuh. Puasa adalah ibadah yang membawa banyak kebaikan, baik untuk jiwa maupun raga" jelas Ustadz Ridwan dengan penuh kebijaksanaan.
Arka kini memahami bahwa meskipun beberapa hadis yang mengaitkan puasa dengan kesehatan mungkin tidak sahih, namun itu bukan alasan untuk meremehkan manfaat puasa. Puasa bukan hanya soal mengurangi makan dan minum, tetapi lebih kepada bagaimana kita membersihkan hati dan jiwa serta mendekatkan diri kepada Allah. Dan jika Allah berkehendak, tentu manfaat fisik juga akan datang sebagai bagian dari rahmat-Nya.