Hibah Buku BHSB atau kepanjangan dari Blogger Hibah Sejuta Buku adalah gerakan sukarela yang dilakukan secara nyata namun digawangi oleh teman-teman penggiat dunia maya, dimana wujud gerakan itu berupa pengumpulan buku -baru ataupun buku bekas- yang selanjutnya setelah bisa terkumpul dalam jangka waktu yang sudah ditentukan maka akan disalurkan kepada sesama anak bangsa yang masih membutuhkan.
[caption id="attachment_204904" align="aligncenter" width="424" caption="Logo BHSB, design by Fajar"][/caption]
Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya, sejatinya sudah lama kegiatan semacam hibah buku ini dilakukan. Tengok saja paruh akhir tahun 2008 lalu, teman-teman Cahandong di Jogjakarta bersama rekan-rekan penggiat dunia maya yang sering berkumpul di seputar bunderan HI Jakarta telah menggalang kebersamaan dalam pengumpulan buku berjudul Gerakan 1000 buku.
Tahun berikutnya, yaitu 2009 teman-teman penggiat dunia maya di bagian barat Nusantara ini, tepatnya di Pekanbaru juga melakukan hal yang tak jauh berbeda. Seperti bisa dibaca pada situs sungaikuantan[dot]com, merekapun membut gerakan dengan tema Hibah Sejuta Buku ala Blogger.
Gerakan 1000 buku yang digawangi oleh teman-teman Jakarta serta Jogja menentukan titik spot sebagai tempat landingnya buku adalah di perpustakaan dusun Gemer, Ngargomulyo, Dukun, -lereng gunung Merapi- Magelang . Begitu pula teman-teman blogger bertuah pada Gerakan Hibah Sejuta Buku ala Blogger juga telah menghibahkan buku-buku sumbangan di sebuah pedalaman daerah kepulauan Meranti, Riau.
Kami sadar bahwa tak ada yang baru di bawah matahari, oleh karena itu kami tak ada niatan mengambil ide baru, apalagi ide yang sifatnya hanya mau mengungguli nilai nominal “angka sejuta” pada Gerakan Hibah Sejuta Buku ala Blogger. Begitu juga masih dengan latar belakang ‘tak ada yang baru di bawah matahari’ itu pula, kamipun tak mau melupakan ide yang ada pada Gerakan 1000 buku. Hal itu kami lakukan karena sedari awal yang kami kehendaki adalah bentuk saling menghargai, saling memberi, serta saling berbagi. Ini timbul dari hati nurani kami sebagai anak bangsa, ikhlas serta rela demi turut berpartisispasi dalam melunasi janji kemerdekaan yang sempat di ikrarkan oleh para pendiri bangsa juga.
Dengan latar belakang seperti itu, maka pada tahun 2011, kurang lebih dua tahun setelah Gerakan Hibah Sejuta Buku ala Blogger di Pekanbaru, serta tiga tahun sesudah Gerakan 1000 buku di Jogjakarta, tergeraklah kami untuk menjalin kembali tindakan-tindakan mulia itu, yang sekaligus berniat menjadikannya sebagai tindakan berkelanjutan.
Karena sifatnya adalah gerakan berkelanjutan, akhirnya medio Oktober 2011, kami memutuskan untuk mengawali lagi gerakan serupa dengan judul Gerakan Blogger Hibah Sejuta Buku fase kedua alias BHSB fase kedua.
Dan lantaran kami tetap merasa menjadi anak bangsa Indonesia, maka tanpa memandang kelokalan, kami berkeinginan berbuat untuk sesiapapun. Hanya saja tujuan utama yang kami bidik adalah daerah-daerah terpencil, utamanya luar Jawa. Hal itu kami lakukan pasalnya masih terlalu banyak kawasan terpencil di luar Jawa ini yang kesulitan memperoleh buku. Alasannyapun sangat ironis, yakni bukan sebatas pada ketidak-tersediaan uang saja, namun lebih dari itu adalah ketiadaan akses.
Melihat fenomena di atas, teramat wajar sekiranya daerah terpencil di luar Jawa menjadi kawasan tertinggal, bahkan tak sedikit kawasan yang mengalami ketertinggalan seperti itu, diantaranya adalah Papua. Oleh karenanya pada Gerakan Blogger Hibah Sejuta Buku fase kedua dipilihlah Papua sebagai tempat yang kami jadikan target spot pengiriman.
Kami sangat bersyukur lantaran ide ini mendapatkan banyak dukungan dari teman-teman sesama penghuni dunia maya hingga akhirnya mampu melunasi ide itu meski awalnya diliputi seribu tanya.