Lihat ke Halaman Asli

Kami Hadir di Kompasianival

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416563954948072332

[caption id="attachment_336911" align="aligncenter" width="560" caption="Karena mimpi kami, lahir dari sini. "][/caption]

Ini cara kami bersenang-senang. Tidak hanya melulu menyenangkan diri sendiri, tapi juga bersenang-senang dan berbagi. Berbagi dengan anak-anak yang usianya dulu kami pernah lalui. Putih merah menjadi seragam kami ketika kami berkunjung ke beberapa tempat. Ke sana, kami membawa buku. Di sana, kami belajar bersama, bermain bersama. Selalu ada tawa ceria, selalu ada senyum suka cita. Ya, kami datang untuk belajar, bersenang-senang, berbagi dan peduli. Belajar dengan hal apapun, bersenang-senang dengan siapa pun.

Besok, kami hadir di kompasianival. Dengan seragam putih merah kami, kami akan mengisi booth dengan beberapa kegiatan.

Pertama, kami akan membuka lapak penerimaan buku.

Namanya juga komunitas Blogger Hibah Buku. Nggak sah rasanya kalau kami ke mana-mana itu nggak buka lapak penerimaan buku. Jadi, buat Kakak, Adik, Om, Tante, Mas, Mbak dan siapa pun yang besok akan ke komapsianival di Taman Mini, silakan membawa buku anak-anak yang masih layak baca untuk kemudian diberikan kepada kami.

Kedua, kami bakalan ngadain piknik buku.

Eh, apa pula itu piknik buku? Jadi buku yang disumbangin itu untuk piknik? Bukan, bukan itu. Selain membuka lapak penerimaan buku, kami juga menyediakan buku anak-anak untuk dibaca.

Ketiga, tiup lilin dan potong kue.

Nah! Berhubung besok kami, komunitas Blogger Hibah Buku merayakan hari jadinya yang ke lima, nggak seru dong kalau nggak ada tiup lilin dan potong kue. Mumpung lagi ramai-ramai, mumpung lagi banyak teman. Buat siapa pun yang mau datang, tiup lilin dan potong kue akan kami lakukan setelah maghrib. Eh, kenapa lama sekalis etelah maghrib? Iya! Karena setelah itu akan ada acara seru lainnya menyusul. Apa itu? Mari kita lihat di point keempat.

Keempat, menerbangkan lampion.

Menerbangkan mimpi. Kadang, penerbangan lampion ini kami jadikan penutup ketika kami berkunjung ke beberapa daerah. Nah, besok, setelah tiup lilin dan potong kue kami akan menerbangkan lampion. berharap esok malam terang benderang, berharap besok malam Pemilik semesta tidak menurunkan hujannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline