Lihat ke Halaman Asli

Hafiz Hasibuan

Mahasiswa Filsafat Islam

Ratu Azarmidukht, Simbol Keperkasaan Wanita Persia

Diperbarui: 17 September 2020   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Azarmidukht by asemooni.com

Sebagai seorang ratu dari kerajaan Sasani Persia yang berkuasa dari tahun 630-631 (berkuasa selama 6 bulan). Walaupun dia bukan ratu pertama dari dinasti Sasani, tetapi sejarah telah mencatat Azarmidukht sebagai seorang penguasa dalam dinasti Sasani Persia.

Ratu Azarmidukh putri khosrow ll memang berkuasa cukup singkat. Hanya berkuasa selama 6 bulan, tetapi telah mencatatkan kisah yang sangat berkesan.

Azarmidukh selain seorang ratu diraja, dia juga seorang wanita yang sangat jelita. Kekuasaannya telah menjadikan kecantikannya semakin berkelas.

Seorang komandan perang yang bernama Farrukh Hormizd jatuh cinta terhadap kedudukan dan kecantikan ratu mencoba melamarnya. Farrukh Hormizd adalah komandan yang mendukung ratu naik tahta.

Ratu tegas menolak. Memanfaatkan ketamakan Farrukh Hormizd, ratu menjebak dengan mengundang Farrukh Hormizd untuk hadir bertemu dengannya.

Ketika Farrukh Hormizd datang pada waktu yang dijanjikan, pasukan Azardukht telah siap untuk mengeksekusinya. Kematian Farrukh Hormizd menciptakan dendam putra Farrukh Hormizd yang bernama Rustam.

Akhirnya Rustam berhasil membalas dendam ayahnya dengan mencungkil mata Azarmidukht dan membunuhnya. Rustam menggantikan tahta Azarmidukht kepada saudari perempuannya.

Kisah di atas menunjukkan kekuatan wanita Persia. Iran adalah negara dulunya disebut Persia memiliki wanita-wanita yang tidak hanya cantik tetapi tangguh.

Walaupun Iran hari ini terlihat tangguh di tengah perpolitikan dunia dengan berani melawan negara adi daya seperti Amerika Serikat. Tetapi para pria di Iran sepertinya tidak setangguh pertunjukan politiknya, para suami benar-benar dalam genggaman wanita setelah menikah, sehinga terkenal dengan istilah parsi yang disebut zanzalil (takut istri).

Seorang pria di Iran harus memiliki kecukupan untuk bisa mempersunting seorang wanita. Selain itu, merekapun harus menandatangani hutang mahar sebanyak ribuan keping emas. Perkeping beratnya tiga geram emas murni.

Walaupun ada sebagian keluarga wanita yang masih bersedia menerima lamaran seorang pria dengan jumlah puluhan keping emas yang dianggap sedikit. Tetapi secara mayoritas gadis Iran hanya menerima lamaran dalam jumlah besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline