Lihat ke Halaman Asli

Hany Ferdinando

TERVERIFIKASI

Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Merayakan Wet Christmas di Finlandia

Diperbarui: 25 Desember 2015   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sekitar Natal, salah satu lagu yang sering terdengar adalah White Christmas. Lagu ini menggambarkan situasi Natal yang serba putih karena salju yang telah turun. Lagu yang ditulis dengan latar belakang USA, ini sedikit banyak menggambarkan situasi Natal di belahan bumi utara yang bersalju. Beberapa orang di negara tropis menempatkan kapas di pohon cemara (yang dianggap sebagai pohon Natal, padahal tidak ada hubungannya sama sekali dengan Natal) untuk menunjukkan bahwa Natal identik dengan salju yang bertengger di ranting dan dedaunan. Apakah memang demikian?

Bagi mereka yang tinggal di belahan bumi selatan, Natal adalah masa libur panjang. Natal terjadi saat musim panas. Sehingga pada saat ada pembicaraan tentang anak yang lahir pada tanggal 24 Desember dan merayakannya pada saat musim panas, hal itu menjadi sebuah lelucon karena Natal biasanya diasosiasikan dengan musim dingin dan salju. Jadi, bagi mereka yang tinggal di belahan bumi selatan, Natal bukanlah White Christmas. Mungkin mereka mengalami Colorful Christmas (karena tumbuhang sedang berseri menikmati curahan sinar mentari) atau bahkan mungkin Hot Christmas (karena situasinya bisa menjadi sangat panas bahkan sering terjadi kebakaran hutan seperti di Australia).

Sekarang kita kembali ke Natal yang dikonotasikan sebagai White Christmas. Tidak semua negara empat musim juga mengalami White Christmas. Mereka yang tinggal di dataran rendah sekitar Laut Mediterania juga tidak mengalami salju pada musim dingin. Kalau pun ada, itu hanya sedikit dan biasanya akan segera mencair karena suhunya yang tidak terlalu dingin. 

Bagaimana dengan Finlandia? Negara dengan luas sekitar 340.000 km persegi ini terletak di antara 60 dan 70 derajad Lintang Utara. Posisi 'menjamin' bahwa musim dingin identik dengan salju yang tebal. Namun salju di bagian selatan tidaklah setebal di utara. Juga suhu saat musim dingin di bagian selatan tidak serendah di bagian utara.

Oulu, tempat saya tinggal sekarang ini, terletak di 65 derajad Lintang Utara dan hanya berjarak sekitar 220 km dari Artic circle atau lingkaran kutub utara yang berada di 66,5 derajad Lintang Utara. Daerah yang masuk dalam lingkaran kutub ini tentu saja memiliki musim dingin yang lebih panjang, suhu yang lebih rendah, dan salju yang lebih tebal saat musim dingin. Namun, sekali lagi, ini adalah asosiasi yang ada di kepala orang lokal karena kebiasaan yang mereka alami.

Natal tahun 2015 ini sedikit (hm... mungkin banyak berbeda) dari Natal-natal sebelumnya. Asosiasi White Christmas untuk daerah utara Finlandia tahun ini sedikit bergeser. Paling tidak, itu yang saya alami di Oulu. 25 Desember 2015, Oulu merayakan Wet Christmas. Kota terbesar di Finlandia bagian utara ini ditaburi hujan gerimis dan salju sudah meleleh. Jalanan basah dan terlihat gelap karena salju yang menutup jalan sudah menjadi air dan masuk ke saluran pembuangan. Pohon cemara yang biasanya terlihat putih juga tampak gelap karena tidak ada lagi salju yang tertinggal di situ. Atap rumah yang biasanya putih juga berubah warna. Mobil beraneka warna terlihat dengan jelas sehingga tidak terlihat ritual orang membersihkan kaca mobil dari salju dan es sebelum bepergian.

Salju terakhir yang turun di kota berpenduduk sekitar 180.000 jiwa ini terjadi pada 23 Desember dan itu pun hanya salju ringan. Suhu saat itu sekitar -2C. 24 Desember tidak turun salju dan suhunya masih berkisar -2C. Akan tetapi, 25 Desember 2015 dini hari, situasi berbalik. Salju yang tertinggal adalah tumpukan di pinggir jalan sisa salju 23 Desember lalu yang telah disapu dari jalan supaya dapat dilewati kendaraan. Lapisan salju yang lembut berubah menjadi es dan air yang membuat jalanan menjadi licin bagi pejalan kaki maupun pengguna kendaraan. Jadi, paling tidak malam natal dengan nuansa White Christmas masih bisa dirasakan tetapi tidak untuk 25 Desember.

Melihat peta di atas, yang diambil dari http://ilmatieteenlaitos.fi/ pada 25 Desember 2015, terlihat bahwa di daerah utara Finlandia yang masuk dalam lingkaran kutub pun, suhunya berada di atas 0. Sungguh suatu peristiwa langka yang terjadi di musim dingin. Salju hanya turun di ujung utara Finlandia. Beberapa daerah diguyur hujan yang pasti akan membuat salju meleleh. Pada saat tulisan ini dibuat, suhu kota Oulu +3C tetapi terasa seperti -2C karena angin yang bertiup.

Ini sungguh berbeda dengan Natal 2013 dan 2014 (2 Natal yang saya alami di Oulu sebelumnya). Saat itu, kota sudah ditumpuki dengan salju yang cukup tebal (walaupun menurut teman orang lokal, itu masih kurang tebal dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya). Suhu sudah berada di bawah -20C (sekitar 20 tahun yang lalu mencapai -35C). Kalau ditambah dengan sedikit angin, bisa membuat badan terguncang karena kuatnya hembusan angin dan menggigil menahan dingin.

Saya tidak tahu apakah ini terkait dengan global warming karena saya tidak terlalu mengikuti isu ini. Hanya saja, musim panas di Finlandia tahun ini juga tidak 'sepanas' tahun sebelumnya. Suhu berkisar 10C dan hujan gerimis menghiasi kota Oulu. Benar-benar sebuah situasi yang membingungkan.

Jadi, kami yang tinggal di Oulu saat ini tidak merayakan WHITE Christmas, tetapi WET Christmas. Namun, hal itu tentu saja tidak mengurangi makna Natal bagi kami semua. Natal adalah awal dari rencana Allah untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Natal adalah bukti bahwa Allah tidak pernah lupa pada janji-Nya yang akan mengirimkan Juru Selamat. Natal adalah sejarah yang besar saat Allah yang tidak terbatas menjadi manusia yang terbatas karena kasih-Nya kepada manusia.

Selamat Natal! Hyvää Joulua!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline