Sore itu terbesit keinginan untuk menikmati panorama khas dari Kampung Halaman. Selain istimewanya Kuliner, masih banyak lagi tawa sumringah yang dapat kita nikmati disini. Berbagi harapan dengan menyapa keramahan masyarakatnya, diiringi selingan bermain layang-layang di kala teriknya hadir membawa semilirnya angin. Saya ingat itu sebagai anugerah hidup menjadi orang desa. Kita harus bersyukur hidup di tengah-tengah masyarakat dan alam yang indah, ladang sawah yang subur, langit-langitnya membiru, malam dengan teduhnya cahaya rembulan.
Ada lagi patut kiranya menjadi kenyataan yang mengagumkan, bukan soal banyaknya kupu-kupu menari berterbangan, tapi ini tentang budaya bersedekah/selametan. Kita telah hidup menjadi masyarakat yang mewarisi rasa kebersamaan, toleransi, empati, guyup rukun, disini dengan mudah kita jumpai keikhlasan. Kampung Halamanku memiliki 3 danau (Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo) yang eksotis, ditambah 3 Air Terjun (Air Terjun Manggis Semeru, Air Terjun Sarun Bedayu, Air Terjun Sobyok) yang memukau, ditambah 1 bukit (Puncak B 29 Argosari) dengan panorama luar biasa, ditambah 1 Gunung (Gunung Semeru) tertinggi di Pulau Jawa, ditambah 1 tempat ibadah umat hindu (Pura Mandara Giri Semeru Agung) terbesar di Jawa Timur, memiliki Ras Kambing Etawa Senduro, serta sebagai daerah penghasil buah pisang terbesar di Jawa Timur.
Coba kita renungkan sejenak betapa komplitnya kekayaaan sumber daya alam yang ada di sini. Jika kita tarik garis merahnya, Artinyamerupakan salah satu tempat yang paling potensial untuk dikembangkan menjadi tempat paling eksotis di. Sekalipun masih ada saja kekurangan untuk pemenuhan fasilitas penunjang juga Akses jalannya yang masih belum sesuai yang diharapkan, tetapi setidaknya ini merupakan bukti bahwa Tuhan sayang terhadap kita. Begitu besar nikmat keindahan alam yang telah diberikan-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H