Lihat ke Halaman Asli

Hezthy Amelliya Putri

salah satu mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945

Memahami Teori Nietzsche

Diperbarui: 8 Januari 2024   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Friedrich Wilhelm Nietzsche (1844-1900) adalah seorang filsuf, penulis prosa, kritikus budaya, dan filolog Jerman yang karyanya memberikan pengaruh yang sangat besar pada filsafat kontemporer. Ia memulai karirnya sebagai seorang filolog klasik sebelum beralih ke bidang filsafat. Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran'atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme dari sisi lain. Nietzsche mendasarkan kehendak untuk berkuasa sebagai titik pusat etika. Disebabkan pandangan etikanya Nietzsche menjadi terkenal sebagai ahli filsafat. Nietzsche juga dikenalsebagai "sang Pembunuh Tuhan" dalam Also Sprach Zarathustra.

Perspektivisme dalam filsafat Nietzsche. Menolak gagasan adanya perspektif objektif atau saling eksklusif bahwa segala sesuatu yang dilihat merupakan hasil perspektif subjektif. Manusia memandang dunia melalui banyak organ indera yang dipengaruhi oleh emosi , perasaan , dan pengalamannya sendiri . Dalam artian , positivisme bukan hanya teori pengetahuan tetapi juga keadaan sifat manusia dalam konteks akal sehat. Jadi, kita seharusnya melihat suatu hal dari sudut pandang yang relatif seperti latar belakang, nilai dan pengalaman. Dalam hal ini, perspektiftivisme bukan hanya sebagai teori pengetahuan, tetapi juga sebagai suatu kondisi dasar manusia di hadapan kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline