Lihat ke Halaman Asli

Punya Anak? Kenapa Tidak?

Diperbarui: 27 Agustus 2021   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhir-akhir ini kerap terdengar kabar adanya pilihan tentang pernikahan tanpa anak atau childfree. Padahal salah satu tujuan dari pernikahan yang ditetapkan Tuhan adalah sebagai jalan terpuji untuk melahirkan generasi. Generasi yang dimaksud adalah anak, yang akan melanjutkan estafet kehidupan di dunia hingga waktu yang ditentukan tiba dan akan terus berlanjut sampai ke alam akhirat.

Pernikahan tanpa anak yang dipilih sebagai gaya hidup ini, alasan utamanya karena kebutuhan ekonomi yang semakin sulit. Padahal, Sang Pemilik Rizki telah berjanji akan menjamin rizki setiap makhluknya tanpa kecuali. Lalu apa yang membuat diri takut akan masalah rizki ini?

Alasan ke dua karena ingin bersenang-senang hidup berdua saja dengan pasangan, tanpa kehadiran anak. Sedangkan, sebenarnya kesenangan di dunia ini hanyalah sementara. Usia akan terus melaju menjadi tua. Kesenangan pun tentu akan berganti kesukaran. Jika hanya berdua saja lalu siapa yang akan membantu atau merawat pasangan tanpa anak?

Alasan ke tiga pernikahan tanpa anak ini adalah pembelaan kepada kaum perempuan, jika perempuan telah memiliki anak dia tak bebas lagi beraktivitas maupun bekerja dan berkarya di luar rumah.

Sahabat salihah, tahukah kalian jika seorang perempuan itu mengandung, dia memiliki beberapa keistimewaan yang tidak diberikan kepada perempuan yang tidak mengandung. Keistimewaan tersebut antara lain;
1. Pahala salat perempuan hamil dilipat gandakan.
Salat yang dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil memiliki keutamaan dari pada salatnya perempuan lain yang tidak hamil. Rasulullah berkata: "dua rakaat salatnya wanita yang sedang hamil akan jauh lebih bagus dan utama dibandingkan dengan delapan puluh rakaat salatnya wanita yang tidak hamil.

Keistimewaan tersebut hanya diberikan kepada perempuan yang sedang hamil, karena dia membawa janin yang ada di perutnya. Otomatis hal ini membuat janin yang ada dalam perut tersebut ikut melakukan salat, mendengarkan bacaan salat, serta ikut sujud.

2. Mendapatkan pahala jihad.
Seorang perempuan yang sedang hamil apabila dia merasakan sakit selama mengandung dan melahirkan, maka itu akan dicatat pahala jihad di jalan Allah.

3. Pahala seperti memerdekakan tujuh puluh hamba.
Seorang perempuan yang sedang hamil kemudian melahirkan, dan saat dia tidak bisa tidur karena merawat anaknya dengan ikhlas. Maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala orang yang telah memerdekakan budak tujuh puluh orang.

4. Pahala dalam setiap tetes ASI
Jika seorang perempuan hamil kemudian melahirkan, lalu menyusui anaknya dengan ASI-nya sendiri. Maka Allah menjanjikan pahala untuk setiap tetes ASI yang telah diberikan kepada anaknya.

MaasyaaAllah, sungguh luar biasa keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada perempuan yang sedang hamil, melahirkan, dan menyusui. Kemudian merawat dengan baik dan ikhlas. Pahala yang dijanjikan kepadanya sangat besar dan utama.

Sampai di sini kembali lagi kepada pilihan masing-masing. Sebab, memang hidup adalah pilihan dan nanti pilihan itu akan diminta pertanggungjawaban di depan Sang Maha Kuasa. Sudah siapkah kalian dengan pilihan hidup ini? Memilih kesenangan sementara di dunia atau kesenangan selamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline