Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Kata

Diperbarui: 16 Agustus 2021   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bismillah.
Seperti biasa, pagi adalah awal memulai kembali lembaran baru. Semangat memperbaiki diri dengan keyakinan serta perubahan yang lebih baik dari hari kemarin.

Bermula dari memperbaiki hati, karena ia yang menjadi sumber cerminan diri. Apa yang ada dalam hati akan keluar baik berupa ucapan maupun tindakan yang akan kamu lakukan hari ini. Amal baik apa yang akan kamu kerjakan hari ini? Kamu dapat memulainya dari satu saja hal sederhana, berupa kata. Meski hanya sebuah kata, tetapi memiliki berbagai makna serta akibat yang dihadirkannya.

Satu kata yang keras dan kasar dapat membuat suatu kebencian. Satu kata yang dilontarkan tanpa kontrol diri, dapat menyebabkan kekacauan. Satu kata yang tidak sopan dan tak ramah, dapat membuat cinta menjadi hambar.

Begitu pula sebaliknya. Satu kata yang manis, dapat melahirkan cinta mendalam bagi yang mendengar. Satu kata yang lembut dan tulus, dapat mendamaikan hati yang menerima. Bahkan satu kata pujian, dapat membangkitkan semangat bagi yang mendengar.

Jadi, satu kata saja dapat menjadi sebuah berkah. Atau sebaliknya bisa menjadi penyebab adanya malapetaka.

Pantaslah manusia mulia nabi Muhammad SAW. mengingatkan bahwa: "Al-muslimu man salima-almuslimuuna min lisaanihi wayadihi." (Seorang muslim adalah di mana orang lain selamat dari lisan dan tangannya (kekuasaannya).

Kata yang keluar dari lisan adalah pantulan dari hati manusia. Perkataan baik yang keluar dari lisan adalah salah satu akhlak mulia. Orang lain akan merasa tenang jika dekat dengan orang yang menjaga lisannya, karena perkataannya hanyalah hal-hal yang berguna. Sebaliknya orang akan terganggu dan tidak suka pada seseorang yang gemar mencaci atau mencela.

Pepatah arab mengatakan: "Salaamatul insan fii hifdzil lisaan." (Keselamatan manusia itu terdapat dalam penjagaan lidah/lisannya). Betapa dahsatnya pengaruh dari lisan yang keluar berupa kata ini. Oleh karenanya sungguh beruntung orang yang dapat menjaga lisannya dari kata yang tidak berguna apalagi dapat menimbulkan bahaya.

Satu kata saja dapat menggoreskan luka bagi yang mendengar, maka betapa celaka dia. Apalagi di era digital seperti saat ini. Jika tak benar-benar hati ini kamu kendalikan, lisan maupun jemari akan mudah sekali melakukan dosa.

Kata-kata apa yang akan kau lisankan hari ini? Membawa kebaikan ataukah keburukan? Hati-hati menggerakkan lisanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline