koyaklah mereka tuan
memang hidup mereka serasa sudah tak ada gunanya
bau nafasmu alkohol yg kadarnya konyol
kau rampok rakyat lalu kepalanya kau pecahi botol
sistemasi birokrasi dan admininistrasi
tersimpan rapi perampok merayap dekat jamban
lalu mengendap-ngendap dalam tampak-tampak siluman
tak terlihat tapi bau menyengat berlumur eek seluruh badan
di kolong jembatan meraka mendesah susah
di jalan-jalan terpinggirkan dan semakin hitam
pasar-pasar hendak bubar karena harga-harga kian tak masuk akal
dimasukan semuanya pada tv budaya sampah begitu bebal
lalu tuan katanya negeri ini negeri yang kuat
makmur dan sentosa hingga akhirnya banyak yang lupa
apa bedanya merdeka dengan sengsara
lalu diam-diam kau malah tertawa
bukan urusanmu katamu
yg penting hidupmu syahdu
dari lobang satu ke lobang yg lain tipu-tipu
dosa-neraka hanya konsep, kau ludahi dengan batu
wahai tuan-tuan rayap sekalian
silakan tuan mulai bedakan
mana kayu sekuat jati diri
lalu yg mana juga kayu-kayu lapuk yg sedang anda rayapi
dasar tuan rayap memang sarap
uang rakyat terus saja dihisap
kalau kau sebegitu haus dalam menghisap
kebetulan jambanku penuh eek dengan senang hati boleh untuk kau serap
Hazmi_surabaya, januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H