Lihat ke Halaman Asli

Anak-anak Tiri

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lindaplah seketika
karena nyali tak pernah berkarat pada pucuk-pucuk badik-badik yg nampak bergidik
karena kau tahu apa sebabnya gemuruh badai dilarung oleh senja
rona dan hempasannya selalu memberikan pilihan untuk memahami seluruh arti
mana retak yg di cat putih mana hitam yg gradasi
mana puisi mana daki

lalu padamu aku mencoba untuk mengikat dengan kawat-kawat
besi lunak yg ujungnya kuruncingkan dengan belati yg nyaris luka
kuikat dirimu bersama akar-akar bunga-bunga kamboja, duri-duri mawar paling putih yg kosong dan bersih melompong sepanjang sunyinya lorong-lorong


karena sekali lagi, memahami tanpa pilihan apalah arti
karena pada makna-makna itu ia selalu bersembunyi
untuk ditemukan lalu dipunguti
anak-anak tiri, yg paling disayangi

Hazmi, surabaya, januari, 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline