Lihat ke Halaman Asli

Entah

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

adakah hujan yg melintas pada batas-batas
basah-sobeknya hati yg terlipat kertas
kau tebar tanya ketika hatimu telah terikat begitu lekas
lalu airnya runtuh menerpaku begitu deras

terkadang aku merasamu lalu seketika kau dan aku melintas
dari cekam yg tercekat menyeberang desir begitu nekat
sembunyi malu hingga bayanganmu menghuni sebagian pikiranku
seketika aku hambar tanpa rasa lalu semuanya terbujur diantara entah

lurus searah garis begitu jemu terkadang rindu
di sudut itu kau bergalayut pada retakku, aku mati kutu
pikiranku seketika mendadak gagu
lalu kemana hatiku akan terbawa gejolaknya sendiri
menuju letak berseraknya rayu ambigu
seperti senyummu itu
mendidih pada panas apinya tungku
lalu padam seiring gerimis

2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline