Lihat ke Halaman Asli

hesty Gorang

Buku gudang ilmu

Subuh bersama Hujan

Diperbarui: 10 Februari 2022   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tepat pukul 03.00 WITA saya terbangun karena riuh angin yang kencang.

 "Apakah akan ada badai hari ini" Pikirku. 

Karena subuh belum menyapa. Saya bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu menunaikan dua rakaat shalat tahajud. Saat dalam kamar mandi. Andin bertiup s angat kencang. Seng rumah serasa mau terbang. Sedikit takut, karena hari masih gelap.

Dua rakaat tahajud dilanjutkan dengan berdoa dan mengaji, serta menyelesaikan beberapa tulisan yang belum rampung. Asyik menuntaskan tulisan. Hujan besar datang menyapa. Tak pakai aba-aba, tak pakai kode. Dia datang bagaikan tentara yang akan berperang. Deras banget. 

Ku perhatikan dua orang yang masih damai dibawa selimut mereka. 

"Wah, tambah nyenyak aja nih tidurnya." Kataku sambil tersenyum. 

Dalam kesendirian ditemani hujan aku menunggu azan subuh dikumandangkan. Aku pun membaca kembali beberapa tulisan yang sudah dibuat dari kemarin. 

"Alhamdulillah, dicicil sedikit demi sedikit. Semoga bisa menjadi satu tulisan utuh." 

"Allahu Akbar Allahu Akbar ..."

"Alhamdulillah azan subuh sudah berkumandang. "

Saya pun bersiap-siap lagi untuk melaksanakan kewajiban  sebagai hamba Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline