BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1Pembinaan Disiplin
2.1.1Pengertian Disiplin Kerja dan Pembinaan Disiplin
Disiplin berperan penting dalam suatu organisasi. Max dan Widjaja disiplin adalah sikap pihak manajemen untuk mempekuat pedoman-pedoman yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut (Hasibuan, 2017, p. 76) disiplin kerja merupakan kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur, tekun, terus menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar atura-aturan yang sudah ditetapkan. Kemudian menurut (Sutrisno, 2017, p. 87) Disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusaaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan perusahaan. Sedangkan menurut (Nitisemito, 2015, p. 199) pembinaan disiplin adalah pembinaan suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
2.1.2Jenis-jenis Disiplin Kerja
Menurut (Mangkunegara, 2017, p. 129) terdapat 2 bentuk disiplin kerja, yaitu sebagai berikut:
Disiplin Preventif
Disiplin preventif merupakan suatu upaya agar karyawan bergerak mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah ditetapkan dengan tujuan agar karyawan memiliki disiplin diri. Dengan cara preventif, diharapkan karyawan dapat menjaga kedisiplinan diri karyawan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pemimpin perusahaan bertanggung jawab dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Selain itu, karyawan pun waib mengetahui dan memahami seluruh pedoman kerja serta peraturan-peraturan yang ada di dalam perusahaan. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berkaitan dengan kebutuhan kerja karyawan pada seluruh bagian sistem yang ada di dalam organisasi. Sistem oganisasi yang baik diharapkan mampu mempermudah perusahaan dalam menegakkan disiplin.
Berikut adalah tiga hal yang terkait denan disiplin preventif yang harus diperhatikan oleh menajemen terhadap karyawan (Triguno, 2014, p. 25):