Lihat ke Halaman Asli

Menjejak Hari

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1339258695244806371

#Kisah Lintang

Pagi yang indah, setelah sekian hari mendung berarak menutupi jejak sang surya. Di ufuk barat, rembulan seakan ingin turut menyapa pagi. Tersenyum, meski tak bulat sempurna. Menyisakan sedikit kisah malam sebelumnya, kala purnama direnggut sang umbra.

[caption id="attachment_181769" align="aligncenter" width="605" caption="rembulan di awal hari (dok. pribadi)"][/caption]

[caption id="attachment_181784" align="aligncenter" width="600" caption="kala gerhana penumbral (dok. pribadi)"]

13392599151984590947

[/caption]

Kuhirup udara dalam-dalam, memenuhi rongga dada mengusir gerimis yang kemarin. Kuncup bunga menyapaku, mengingatkanku pada ocehmu.

"Ini Hibiscus Rosa Sinensis.....cantik meski tak sewangi mawar!"

"Ah, lebih simpel menyebutnya bunga Sepatu!" kataku, protes dan membuatmu tergelak.

[caption id="attachment_181772" align="aligncenter" width="571" caption="kuncup bunga sepatu (dok. pribadi)"]

1339259387309854345

[/caption]

Kuncup merah jambu itu selaksa kuncup rasa dalam batinku. Mengalun indah bermekaran dalam untaian waktu. Sebelum kau memutuskan pergi dan kapal membuang sauh.

[caption id="attachment_181925" align="aligncenter" width="580" caption="kapal kembali berlayar (dok. pribadi)"]

13393401371222104715

[/caption]

Kau tahu, hatiku bagai butiran pasir terkikis ombak di pantai. Melarut. Tiada daya aku bertepi sendiri di balik karang kokoh menghujam. Aku terluka....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline