Lihat ke Halaman Asli

Hesti CS

Bank Indonesia

Mengenal Sekuritas Rupiah Bank Indonesia

Diperbarui: 28 Desember 2023   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada tanggal 15 September lalu, Bank Indonesia secara resmi menerbitkan SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia). SRBI sendiri merupakan instrumen keuangan dalam denominasi mata uang rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai bentuk pengakuan utang dengan jangka waktu pendek. SRBI diterbitkan dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga yang dimiliki oleh Bank Indonesia.

Sambutan pasar terhadap SRBI juga terbilang sangat positif dengan pencapaian melebihi target (oversubscribed). Dari target Bank Indonesia sebesar Rp 7 triliun, jumlah penawaran yang diterima mencapai 4,27 kali lipat lebih besar, mencapai total Rp 29,87 triliun. Pada lelang perdana SRBI, total yang berhasil dimenangkan mencapai Rp 24,46 triliun.

Pada penawaran perdana, SRBI hanya bisa dibeli oleh bank umum yang menjadi peserta Operasi Pasar Terbuka (OPT) konvensional. Setelah itu, di pasar sekunder, aset sekuritas ini dapat dimiliki oleh nonbank (penduduk maupun nonpenduduk) dan dipindahtangankan. Penerbitannya melibatkan lelang dengan partisipasi bank umum peserta OPT konvensional. Kemudian, SRBI dapat diperdagangkan di pasar sekunder, di mana perbankan yang ikut lelang dapat menjadi perantara bagi eksportir atau investor luar negeri nonresiden yang ingin melakukan bidding kepada BI.

SRBI merupakan salah satu pemegang peran kunci dalam mengendalikan inflasi di Indonesia. Apa saja peran penting itu?

Mengoptimalkan Aset SBN

SRBI membantu Bank Indonesia mengoptimalkan aset Surat Berharga Negara (SBN) yang dimilikinya dengan mengubahnya menjadi instrumen keuangan yang lebih likuid. Dengan melakukan sekuritisasi aset ini, Bank Indonesia dapat meningkatkan daya cair asetnya dan mengelola portofolio keuangan secara lebih efisien, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada stabilitas keuangan

Mendorong Investasi Portofolio

Dengan menerbitkan SRBI, Bank Indonesia menciptakan peluang bagi investor asing untuk berpartisipasi dalam pasar keuangan domestik. Ini dapat meningkatkan aliran modal asing ke dalam negeri, mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu, dan secara keseluruhan memperkuat perekonomian nasional.

Pengaturan Likuiditas Jangka Pendek

SRBI memberikan solusi likuiditas jangka pendek yang dapat dimanfaatkan oleh bank dan lembaga keuangan. Dengan memiliki instrumen ini, entitas keuangan dapat mengelola kebutuhan likuiditasnya dengan lebih efektif, mengurangi potensi ketidakstabilan pasar keuangan, dan mempertahankan kelancaran operasional.

Pengaruh Terhadap Tingkat Suku Bunga

Melalui lelang SRBI, Bank Indonesia dapat secara aktif mengelola tingkat suku bunga. Dengan memberikan kebijakan variable rate tender, Bank Indonesia dapat merespons perubahan kondisi pasar dan ekonomi, mengarahkan suku bunga sesuai dengan tujuan kebijakan moneter, seperti mengendalikan inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

Berperan dalam Pemenuhan Penyangga Likuiditas Makroprudensial

SRBI bukan hanya menjadi instrumen likuiditas jangka pendek, tetapi juga dapat digunakan sebagai agunan untuk pinjaman likuiditas jangka pendek. Dengan demikian, instrumen ini memberikan kontribusi dalam membangun penyangga likuiditas makroprudensial, yang esensial untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi ekonomi dari potensi risiko dan gejolak finansial.

Pada akhirnya, SRBI berhasil membuktikan diri sebagai langkah inovatif Bank Indonesia dalam mengoptimalkan potensi keuangan negara. Dengan menciptakan instrumen keuangan yang responsif terhadap dinamika pasar, Bank Indonesia tidak hanya menghadirkan solusi likuiditas jangka pendek, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi melalui investasi portofolio. Keberhasilan SRBI yang mencapai oversubscribed pada lelang perdana menunjukkan tingginya minat dan kepercayaan pelaku pasar terhadap langkah ini.

Secara keseluruhan, SRBI tidak hanya menjadi penyeimbang likuiditas, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Langkah-langkah inovatif seperti ini membuktikan bahwa kebijakan moneter yang progresif dapat menjadi kekuatan pengendali inflasi yang efektif. Dengan demikian, SRBI tidak hanya mengubah cara kita melihat instrumen keuangan, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline