Tingkat keyakinan konsumen terhadap situasi ekonomi sangat penting untuk diketahui, khususnya bagi pelaku bisnis. Optimisme konsumen tersebut dapat ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Bank Indonesia setiap bulannya.
Apa Itu Indeks Keyakinan Konsumen?
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) adalah indikator yang menunjukkan seberapa yakin konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi mereka terhadap perekonomian di masa mendatang. IKK diperoleh dari survei konsumen yang rutin dilakukan oleh Bank Indonesia setiap bulan.
Pelaksanaan survei konsumen melibatkan sekitar 4.600 rumah tangga dengan penghasilan lebih dari satu juta yang dipilih secara acak di 18 kota. Survei ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tentang karakteristik konsumen, pertanyaan inti, dan pertanyaan seputar proporsi penggunaan pendapatan.
Sebagai komponen pembentuk indeks, pertanyaan inti yang diajukan berupa pertanyaan tertutup dengan opsi jawaban: meningkat, tetap, dan menurun. Pertanyaan inti tersebut terdiri dari enam soal, antara lain:
- Pendapatan sekarang dibanding enam bulan sebelumnya
- Ketersediaan lapangan pekerjaan sekarang dibanding enam bulan sebelumnya
- Pembelanjaan produk benda tahan lama sekarang dibanding enam bulan sebelumnya
- Perkiraan pendapatan enam bulan mendatang dibanding sekarang
- Perkiraan ketersediaan lapangan pekerjaan enam bulan mendatang dibanding sekarang
- Perkiraan kondisi aktivitas usaha enam bulan mendatang dibanding sekarang.
Dalam penggunaannya, IKK bisa dipakai sebagai indikator awal untuk membaca arah pergerakan konsumsi rumah tangga. IKK lebih dari 100 menunjukkan tanggapan optimis lebih banyak daripada tanggapan pesimis. Pun sebaliknya, IKK kurang dari 100 menunjukkan tanggapan pesimis lebih banyak daripada optimis.
Penghitungan IKK dilakukan dengan merata-ratakan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Nilai IKE sendiri didapat dengan merata-ratakan Indeks Pendapatan Sekarang, Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama.
Sedangkan untuk IEK, nilainya diperoleh dengan merata-ratakan Indeks Ekspektasi Pendapatan, Indeks Ekspektasi Aktivitas Usaha, dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Pekerjaan.
Pada tingkat nasional, penghitungan IKK didapat dari hasil rata-rata dengan bobot tertentu pada setiap indeks kota yang termasuk dalam perhitungan nasional.
Adapun kota-kota yang masuk dalam perhitungan nasional, antara lain: Medan, Padang, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Denpasar, Mataram, Manado, Makassar, dan Ambon.
Secara umum, penyajian indeks menggunakan format tabel deret waktu dengan periode bulanan. Selain itu, juga disertai dengan tabel indeks yang lebih rinci menurut kategori responden, seperti kelompok usia, tingkat pengeluaran, dan kelompok pendidikan.