Lihat ke Halaman Asli

Hesti CS

Bank Indonesia

Perlindungan Konsumen Memperkuat Kepercayaan pada Keuangan Digital

Diperbarui: 6 Desember 2023   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Penetrasi layanan keuangan digital perlu ditingkatkan untuk mendukung inklusi keuangan, mempercepat aksesibilitas, dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Dengan meningkatnya penetrasi, lebih banyak individu dan bisnis dapat memanfaatkan layanan perbankan, investasi, dan pembayaran digital.

Hal tersebut dapat membantu menciptakan ekosistem keuangan yang lebih efisien dan inklusif. Ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat stabilitas keuangan secara keseluruhan.

Terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperluas jangkauan layanan keuangan digital, rasa khawatir masyarakat masih ada. Untuk itulah dibutuhkan perlindungan yang baik terhadap konsumen. Bagaimana korelasinya?

Apa Kekhawatiran Masyarakat Saat Menggunakan Layanan Keuangan Digital?

Meskipun menawarkan banyak kemudahan, layanan keuangan digital masih memiliki sejumlah risiko yang kerap membuat masyarakat merasa khawatir saat menggunakannya. Berbagai kekhawatiran itu antara lain:

  • Risiko Siber. Masyarakat khawatir akan potensi serangan siber yang dapat mengancam keamanan data dan dana finansial mereka
  • Kebocoran Data. Kekhawatiran terkait privasi muncul dengan adanya potensi kebocoran data pribadi yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
  • Transparansi dan Kecurangan. Kekhawatiran akan kurangnya transparansi dalam transaksi keuangan digital dan potensi kecurangan yang mungkin terjadi
  • Penipuan Modus Baru. Masyarakat merasa rentan terhadap modus penipuan baru, seperti pengiriman file ".apk" yang dapat merugikan secara finansial. Jumlah korban penipuan dengan modus ini di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi dengan porsi 15% secara global
  • SIM Swap dan Data Breaches. Ancaman SIM swap dan serangan data breaches menjadi kekhawatiran utama, mengingat kerentanannya terhadap praktik kejahatan digital
  • Penyedia Layanan Tidak Berizin. Kekhawatiran terhadap maraknya penyedia layanan keuangan digital yang tidak memiliki izin resmi, meningkatkan risiko pemalsuan dan penipuan
  • Kurangnya Literasi Keuangan Digital. Masyarakat khawatir akan kurangnya pemahaman tentang layanan keuangan digital, sehingga rentan terhadap kesalahan dan penipuan
  • Potensi Kerugian dalam Skema Ponzi. Masyarakat juga masih memiliki kekhawatiran terhadap potensi terlibat dalam skema Ponzi atau praktik investasi yang merugikan.

Bagaimana Perlindungan terhadap Konsumen Berdampak pada Kepercayaan terhadap Keuangan Digital?

Perlindungan terhadap konsumen, yang ditekankan oleh Bank Indonesia sebagai regulator, memiliki dampak yang signifikan pada kepercayaan terhadap layanan keuangan digital. Melalui kebijakan dan aturan yang ditetapkan, konsumen merasa mendapatkan perlindungan yang memadai dari praktik tidak adil dan risiko siber yang mungkin terjadi dalam ekosistem keuangan digital.

Keberadaan pelindungan konsumen menciptakan kepastian hukum, yang menjadi dasar bagi konsumen untuk merasa aman dalam menggunakan layanan keuangan secara online. Ini membantu mengatasi ketakutan yang mungkin dimiliki oleh masyarakat terkait dengan keamanan data, transparansi, dan potensi penipuan dalam lingkungan digital.

Dalam seminar internasional yang mengangkat tema "Consumers' Trust: The Key to Expanding Digital Financial Economy" yang diadakan pada tanggal 10 November lalu di Bali, perwakilan otoritas keuangan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menyoroti peran penting pelindungan konsumen dalam menciptakan ekosistem keuangan yang aman.

Fokus pada literasi keuangan digital, regulasi inovatif, dan kolaborasi antara regulator dan industri menjadi langkah strategis untuk memperkuat kepercayaan konsumen. Keberhasilan dalam membangun kepercayaan ini juga terlihat dari partisipasi berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan, teknologi, dan pemerintah, dalam diskusi seminar yang menekankan upaya bersama untuk meningkatkan perlindungan konsumen.

Dengan meningkatnya kepercayaan konsumen, diharapkan masyarakat makin yakin dan percaya diri dalam mengadopsi layanan keuangan digital. Hal ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi digital, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana konsumen merasa didukung dan dilindungi oleh regulasi.

Dalam jangka panjang, perlindungan konsumen yang efektif dapat menjadi pendorong utama untuk memperluas penetrasi layanan keuangan digital dan mengurangi ketidakpastian yang mungkin menghambat adopsi teknologi keuangan di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline