Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 24

Mahasiswa Universitas PGRI Madiun

Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa dengan Menggunakan Pizza Matematika

Diperbarui: 7 Maret 2023   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Numerasi adalah kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan berhitung dalam kehidupan sehari-hari dan menginterpretasikan informasi kuantitatif yang ada di sekitar. Kemampuan ini dibuktikan dengan adanya rasa nyaman terhadap bilangan dan kepandaian dalam mengaplikasikan keterampilan matematika. Keterampilan tersebut muncul pada saat permasalahannya sering tidak terstruktur (unstructured), memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas.

Matematika adalah ilmu dari suatu kumpulan konsep yang berkaitan dengan pengetahuan eksak yang sistematik, yang di dalamnya terdapat ide, aturan, struktur dan penalaran yang logis. Cara meningkatkan numerasi dalam pembelajaran matematika adalah menyediakan sarana yang berpengaruh dalam perkembangan numerasi, strategi ini dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Misalnya, menyediakan fasilitas ruang berkarya dan interaksi numerasi.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kemampuan numerasi siswa yaitu metode yang digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran. Ketika metode yang digunakan tidak mengena atau monoton terhadap siswa, mungkin saja tujuan yang diharapkan tidak tercapai atau bisa juga minat belajar siswa semakin berkurang. Dalam proses pembelajaran penggunaan metode yang sesuai sangatlah penting, karena dengan metode yang menyenangkan, pembelajaran pun akan diterima dengan baik oleh siswa.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T UNIPMA Kelompok 24 dengan dosen pembimbingan lapangan ibu Puji Nurhayati S.E.,M.Si melakukan inovasi dalam media pembelajaran pada salah satu Sekolah Dasar yang ada di Desa Kedungpanji yakni SDN 2 Kedungpanji. Media pembelajaran yang berkaitan dengan pecahan yakni menggunakan pizza matematika. Inovasi ini muncul dikarenakan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru hanya menggunakan metode pembelajaran ceramah yang menjadikan siswa bosan dalam kegiatan belajar. Media pembelajaran ini memudahkan siswa dalam mempelajari pecahan. Selain bermanfaat untuk siswa, media pembelajaran ini juga bermanfaat untuk guru, yaitu memberikan ide bagaimana menginovasi kegiatan pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline