Lihat ke Halaman Asli

Hujan

Diperbarui: 23 Januari 2024   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berbalut selimut menghangat'kan raga, saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama Cakrawala langit yang terasa gelap mencekam 

Air berjatuhan tanpa memberi kesempatan oh hujan, saat engkau turung bersama duka, membawa kenangan memori yang hilang

Namun, tidak akan ku biar'kan hujan membasahi tubuh'ku

Lambat hari pun berlalu sehingga memaksa'ku untuk melupakan'mu 

Aku masi di sini, masi membeku yang tak hangat, mungkin dingin ini jadi penawar meski luka menjauhkan diri'mu, dari putaran masalalu tersemat janji manis indah'nya masa depan

Aku kira pelangi pun tak akan berwarna karena aku tahu hanya'lah tinta hitam legam dalam pandangan 

Hujan ini'lah yang mengirim'kan mu melewati nada rintik'nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline