[caption id="attachment_206770" align="alignleft" width="199" caption="SM3T Unima"][/caption]
Kisah Perjuangan Guru SM3T UNIMA, PLB Menjadi awal ladang Kehormatan
Malam dengan bulan setengah sempurna. Terpaku diam tak bergerak. Keduanya mencari jaringan demi energi kepuasan. Ya. Kepuasan hati.
Kepuasan itu terobsesi oleh maraknya dunia maya. Cating via online. Jaringan internet itu mengisi kesunyian malam para cendekiawan. Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T).
Kaum pendidik kontrak. Satu tahun mengabdikan diri sebagai pendidik tidak terlepas oleh zona kejenuhan. Jenuh hadir ketika kesunyian malam. Internet pun dimanfaatkan. Walau hanya sebatas HP gengam, Mereka relah memanjat pohon. Tinggi dan semakin tinggi, kecepatan update status selau diperebutkan. Status yang dipenuhi oleh dinding-dinging perjuangan. Perjuangan yang memuat kisah-kisah, sepak terjang, dari awal pengabdian sampai pada kepulangan di tanah asing itu.
Berawal dari kisah perjuangan. SM3T menjadi sorotan sepaket pro dan kontra masyarakat lokal dan para pegawai. Ya. Memang benar. Warga Manggarai Timur dipadati Guru-Guru muda. Tidak heran, bentuk fisikpun menjadi awal perbincangan.
“Wah Cantiknya, Dari mana Mereka ?” ucap para komunitas “ojek” yang sedang mencari nafkah terbuai oleh pesona tubuh para cendekiawan muda. Sebagian melihat indahnya konstruksi tubuh, lainya mencari tahu asal kehadiran kaum pendidik tersebut.
Kehadiran para pendidik. Berasal dari provinsi jauh dari pusat pengabdian. Universitas Negeri Manado (UNIMA). Perguruan tinggi ini menjadi salah satu pelaksana kebijakab SM3T. Tempatnya berdiri kokoh di Tondano, Kab. Minahasa, Prov. Sulawesi Utara. Perguruan tinggi inilah yang menjadi gudang para sarjana pendidikan. Cantik, tegar kokoh, bugar. Semuanya seakan membuai pesona masyarakat Manggarai Timur. Baik laiki-laki dan perempuan menjadi rebutan para kalangan duniawi.
[caption id="attachment_206777" align="aligncenter" width="300" caption="SM3T UNIMA Dinas PPO Matim"]
[/caption]
Pesona kaum hawa tidak kalah spetakuler dengan kehadiran kaum adam. Momentum itu dimanfaatkan oleh dua lelaki. Dengan latar belakang Pendidikan Luar Biasa (PLB), mereka cool, penuh dengan kasih. Sehingga jangan heran, banyak orang akan terbuai oleh aura kasih mereka.
Kedua lelaki tersebut terpelajar. Terpola dengan teori-teori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Berbicara mengenai tunanetra, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, pokoknya yang tuna-tuna, semua menjadi ruang lingkup Ilmu pengetahuan Mereka. Apalagi, kajian mengenai psikologi, mereka seakan bisa membaca sifat manusia hanya dalam cubitan mata. Hebat dan terbukti. Sehingga sudah pasti lelaki seperti mereka nyaman di ajak kencan. “Apalagi di ajak pacaran”.
Seperti memiliki pegangan ala budayawan.punya akar mistik. Yang pada kenyataannya, pengetahuan menjadi sumber segalanya. Sumber dari kepribadian itu, penuh kasih dan enak di ajak berteman. Daya tarik tersebut dimanfaatkan, Sebagai pendidik dan anak didik. Begitulah sebagian kelebihan Guru PLB. Memang sangat luar biasa. Yang tidak normal saja, menjadi dekat dengan kehadiran mereka. Apalagi yang normal, sudah jelas akan nyaman. Senyaman tempat tidur Olimpik, luas, tebal dan asli buatan Indonesia.
Kelahiran Indonesia. Berhuni di pemukiman desa kayawu. Ibu kota Tomohon. Terlahir dengan tubuh yang kuat. Memiliki IQ di atasa rata-rata. Jangan heran, IPK kelulusan + 4 (A). Hebat dan Luar biasa. Namun kehebatannya tidak di pamerkan selaiak raja herodes, sombong, angkuh, tidak punya rasa malu. Sifat rendah diri, malah menjadi sumber energi. Sumber dimana dia mendapat ide dalam mengelabuhi keegoisan para kaum idialis. Namun dalam kelebihan seseorang sudah pasti memiliki kekurangan. Dan kekurangannya bukan pada kondisi ketampanan melainkan terlalu nyaman dengan suasana malam, mengakibatkan bersin-bersin yang terlalu berlebihan. Tidur pun menjadi tidak bersahabat bagi para teman ketika tidur dengannya. Ketika dia tertidur pulas , nada suara terpola dengan berbagai gaya letupan. “hor……….brook… krook”. Demikian imajinasi tulisan seakan mengartikan nada suara alam bawah sadar yang sangat memprihatinkan. Dia adalah Meks akrab di panggil Eci-shu, teman yang imajinatif pintar bersajak, kritis dengan kata-kata metaforanya tidak jauh berbeda dengan sahabat seperjuangannya.
Teman seperjuangan Meks bergulat dalam dunia informatika ilmunya didapat secara otodidak. Baginya computer menjadi sahabat dalam mengisi kekosongan batin. Jangan heran, ketika ia mendapatkan ilmu baru dalam hal dunia informatika, computer menjadi tempat malpraktek. Tapi begitulah keunikan darinya, ilmu yang didapat mampu dibuktikan dalam menanggulangi keterbelakangan intelektual didaerah penempatan, daerah sebagai jaminan ladang SM3T. Teknisi amatiran mampu di jadikan buah kepercayaan para kalangan siapa saja. Dari kalangan perkantoran, lembaga pendidikan bahkan pengguna pribadi computer, PC dan laptop menjadi tempat pelarian mereka saat mengalami permasalahan .
“saya tidak pernah meminta harga berlebihan kepada mereka yang meminta bantuan, bagi saya mereka adalah relasi disaat saya mengalami kesulitan” ucap sosok pendidik bagi anak berkebutuhan khusus itu.
Heski sahabat Meks, ia terlahir di Desa Ranowangkokabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara. Sama-sama berlatarbelakang pendidikan Luar Biasa. Ia sulit dipercaya oleh orang lain, tidak dipercaya kalau ternyata dia adalah Guru Anak Berkebutuhan Khusus, Guru ABK bisa mengerti secara luas mengenai ITC. Kebolehannya memberi pandangan baru kepada para pendidik berkekurangan. Sehingga dia dapat digolongkan sebagai “teknisi computer sepaket dengan dokter manusia”. Dikatakan demikian. Perjuangan mengenai hak dan kewajiban sebagai pendidik ABK, juga dilakoni secara bijaksana, anak-anak berkekurangan mampuh di “perbaiki” . diperbaikisecara pendekatan pembelajaran sebenarnya. Pembelajaran selalu kreatif. Penyampaian pesan tepat kena sasaran karena anak berkebutuhan khusus memiliki keunikan masing-masing, jika salah dalam penyampaian pesan, tidak aka nada perubahan. Begitulah kenyataannya mampu di perbaiki pada soal pendekatan pembelajaran yang sebenarnya.
[caption id="attachment_206784" align="aligncenter" width="300" caption="SLB N Borong. Kelas Tunagrahita"]
[/caption]
Proses pembelajaran di daerah penempatan menjadi buah bibir para guru di Sekolah. Mereka terpesona, kagum melihat proses pembelajaran kolaborasi antara Meks da Heski. Patut mendapat acuan jempol. Kompak dan tidak kaku. Anak-anak senang belajar bersama mereka. Kesenangan mereka terbawah dengan inovatifnya pembelajaran. Inovatif kreatif, itulah tujuan dari kehadiran guru bantu dari pemerintah pusat. Kreatif dari segi metode sampai pada media pembelajaran. Metode pembelajaran terprogram saat mereka benar-benar mendalami teori-teori dalam perkuliahan. Media pembelajaran unik dan modern. Memang Meks dan Heski satu kombinasi yang pas terhadap perjuangan dalam mengejar pelangi pengetahuan, bagi anak berkekurangan.
Pelangi itu seindah animasi-animasi pembelajaran. Sudah tentu Meks sebagai pribadi yagn berkarakter sajak, berkolaborasi dengan heski, sang sang peminat berat mengenai jaringan Informatika. Sehingga apa yang mereka hasilkan, tercium harum oleh tokoh nomor 1 di Kab. Manggarai Timur.
[caption id="attachment_206785" align="aligncenter" width="300" caption="Kunjungan Bapak Bupati Yosep Thote M.si"]
[/caption]
“Guru SM3T ya ? jika kalian pulang, matilah kita yang ada di Manggarai Timur ini” ucap Bapak Bupati.
Tanggapannya memang benar, dan tulus di ucapkan dalam alam bawah sadarnya. Beliau sangat terpesona dalam menginjakan kaki di pameran pembangunan. Dimana gubuk Anak Berkebutuhan Khusus, juga turut ambil bagian dalam pameran tersebut. Pameran dikreasikan secara luar biasa. Oleh meks dan heski. Bayangkan saja. Sekolah Luar Biasa yang baru di rintis, memperoleh perhatian khusus terhadap tokoh masyarakat dan para orang tua Anak Berkekurangan itu.
[caption id="attachment_206793" align="alignleft" width="300" caption="19 oktober 2012, pameran pembangunan Matim"]
[/caption] Luar biasa bukan sekedar kata. Melainkan buktinyata. Kenapa sampai dipuja-puji oleh mereka ? dalam Pameran Pembangunan. Meks dan Heski menjadi pelopor sosialisasi yang patut di inspirasikan. Di buatlah sebuah pemetaan pikiran. Pemetaan itu di bentuk dalam komparasi berbagai layanan kekayaan dunia ABK. Berupa CD sosialisasi “Transparansi pembelajaran”, Cd penanganan dini Anak Berkebutuhan Khusus.
Dan lebih luar biasa lagi, diam-diam mereka telah membentuk film documenter “Pengalaman Belajar di sekolah Luar biasa Negeri Borong” tempat dimana mereka melaksanakan pengabdian. Mereka merajut mutu bersama ABK. Hasil penjualan ditumpahkan untuk pasokan dana para ABK. Bukan jumlah yang di perhatikan melainkan ketulusan itulah akar dari kekuatan. Kekuatan dimana para pendidik (SM3T) member dorongan, keikhlasan dalam membawa makna dari hakikat pendidikan. Dan dari keikhlasan tersebut memperoleh dampak kisah mengharukan. Mereka di kenang. Mereka menumpahkan tangisan. Sehingga berujung pada kepulangan. Kembali untuk merebut profesi agar di sertifikasi.
Kepulangan mereka meneteskan air mata. Dirasakan dari beberapa kalangan, guru dan pegawai, sataf administrasi beserta relasi kerja di kampong asing itu. Asing disaat mereka mengawali perjuangan dan kian menyatu dengan semesta para kaum manusia. Semestapun berkegar, memberikan apresiasi. Berupa selendang dan topi adat budaya Manggarai Timur. Sebagai tanda penghormatan, keperkasaan menjadi guru teladan. Baik di lingkungan formal maupun non formal. Semua dikaruniakan kepada mereka, sang “Dua Lelaki merebut Imajinasi”. Impian mereka akan terus ditancapkan pada jiwa obtimis. Sehingga kepulangan mereka menimbulkan imajinasi positif.
[caption id="attachment_206795" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Bersama Keluarga Matim"]
[/caption] Dari imajinasi positif berevolusi ke prisip dan dari prisip mengarah pada penggarapan kisah setahun menjadi guru di tanah Asing. Kisah yang akan dikemas berupa buku “MENANTANG BADAI” buku dengan tinta perjuangan. Guru SM3T Maju bersama Mencerdaskan Indonesia.
[caption id="attachment_206780" align="alignleft" width="300" caption="27 Oktober 2012. Peot Kab. Matim"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H