Lihat ke Halaman Asli

Hesdo Naraha

Sharing for caring by "Louve" from deep Instuisi-Ku

Mendongeng di Era Digital

Diperbarui: 28 Agustus 2021   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN 65. Semarak perayaan 76 tahun Indonesia Merdeka.

(pengabdian kepada masyarakat di kaki gunung merapi, Dusun Sangurejo, Kabupaten Sleman, DIY)


Mahasiwa dalam pengabdiannya 

KKN selalu menjadi momentum di mana mahasiswa mendapat ruang yang lebih untuk menyalurkan ide, gagasan, dan kreatifitasnya, secara khusus dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.

Dusun Sangurejo merupakan bagian dari wilayah administrasi pemerintah Desa Wonokerto yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini merupakan salah satu daerah wisata yang cukup memiliki pamor di antara berbagai lokasi wisata lainnya, di Kabupaten Sleman. Secara geografis lokasi Dusun Sangurejo berada di kaki gunung merapi yang merupakan salah satu aikon DIY. Keberadaannya yang strategis membuat wilayah ini dikaruniai dengan kenampakan alam yang subur, asri, sejuk dan indah.

Melalui hasil asesmen lapangan, kelompok KKN 65 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), menetapkan sejumlah program kerja untuk membantu masyarakat setempat menyikapi persoalan yang sedang dihadapi, secara khusus di tengah pandemi covid-19. Beberapa bidang yang sangat terdampak akibat pandemi adalah kesehatan, pendidikan, ekonomi dan pariwisata. Hasil observasi dan asesmen; melalui proses wawancara menemukan bahwa masyarakat yang merupakan orang tua (ayah, ibu) menghadapi sejumlah kendala dalam mendampingi anak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Realita yang dihadapi oleh masyarakat Dusun Sangurejo juga menjadi persoalan umum yang dialami oleh semua orang tua pada saat ini. Sejumlah penelitian dalam dua tahun terakhir menemukan bahwa, salah satu kendala yang dialami oleh orang tua dalam mendampingi anak belajar adalah kurangnya kompetensi orang tua dalam mengajak serta sulitnya mengoperasikan perangkat digital. Menyikapi situasi ini, maka kelompok 65 KKN UMBY merancang  kegiatan “Sabtu Bercerita” sebagai ruang belajar dan bermain pada anak, sebab bukan hanya orang tua yang mengalami kendala. Anak-anak juga turut merasakan dampak pandemi, yaitu kejenuhan, stres akademik serta berbagai kondisi lainnya yang mengancam perkembangan anak di kemudian hari.

Program sabtu bercerita dirancang secara khusus bagi anak-anak, sebab keberadaan anak dalam masyarakat sangatlah penting. Dalam beberapa kebudayaan tertentu, keberadaan anak-anak masih dipandang biasa saja, bahwa anak-anak hanyalah mahkluk lemah yang belum tahu apa-apa, dan belum bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat. Pandangan semacam ini membuat anak-anak kerap disepelehkan oleh orang dewasa, tak jarang mereka pun rentan menjadi korban ketidakadilan, dan praktik-praktik kekerasan lainnya.

Melalui program “Sabtu bercerita” kelompok KKN 65 ingin menunjukan bahwa keberadaan anak-anak sangatlah penting, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari siapa saja. Para ahli selalu berkata bahwa masa depan suatu bangsa dapat dilihat dari sekarang, yaitu dengan melihat kualitas generasi mudanya, seperti apa keadaan mereka hari ini, seperti itulah proyeksi masa depan bangsanya di kemudian hari.

Dokumentasi KKN 65. Anak-anak dalam kegiatan "Sabtu Bercerita" sedang mendengarkan dongeng "Lili dan Pohon Ajaib" yang diceritakan oleh Kak Anis Nurul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline