Lihat ke Halaman Asli

Hery Yuanda

Jurnalis | Aktivis | Desain Grafis | Event Organizer | Videographer | Penulis

Gado-Gado Bahasa

Diperbarui: 9 Desember 2023   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pexel

Oleh: Siti Inayah, Pendidikan Bahasa Indonesia, UNTIRTA

Penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa daerah atau bahasa Inggris  yang berbeda sudah menjamur dikalangan masyarakat Indonesia. Demikian pula kata-kata asing seperti incumbent, upload, download, welcome, school,  style, dan lain sebagainya yang sering diucapkan oleh penutur bahasa Jaksel.   Mungkin saja sudah ada masyarakat yang memahami kata tersebut. Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa inggris sudah menjamur di kalangan pemuda nusantara. Selain itu, penggunaan dua bahasa daerah atau bahasa Inggris sekaligus merupakan contoh penggunaan 'bahasa gado-gado'.

Pemakaian 'bahasa gado-gado' menjadi stigma bagi ragam bahasa dan penutur. Sebenarnya percampuran bahasa, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah pun bisa disebut sebagai 'bahasa gado-gado'. Namun, stigma penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris lebih disorot dan dikritik oleh masyarakat.

Pengaruh lebih besar ketika seorang influencer, selebriti Instagram, dan orang-orang yang disorot menggunakan percampuran dua bahasa setiap harinya. Mereka Penutur bahasa gado-gado tersebut tanpa disadari menjadi ajang percontohan masyarakat, hal tersebut berdampak pada pemuda nusantara yang menggunakan media sosial lalu terbawa arus dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Misalnya dalam sebuah postingan selebgram seperti Maudy Ayunda, Cinta Laura, Prilly Latuconsina, dan lain sebagainya, sering kali menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Misalnya dalam sebuah postingan Maudy Ayunda mengungkapkan:

"Berkunjung ke Sekolah Jingga untuk membacakan buku cerita Kina ke audience yang menggemaskan. Momen yang sederhana tapi penuh warna, dengan adik2 yang percaya diri dan penuh semangat. Di post ini aku mau angkat topi buat temen-temen dari inisiatif community development BEM Fisip UI, Tarida dan teman-teman yang meluangkan beberapa jam di setiap hari minggu untuk mengajar dan bermain dengan anak-anak di Sekolah Jingga, yang mungkin membutuhkan support lebih dengan keterbatasan yg ada".(7/11/2023)

Dalam unggahan postingan tulisan tersebut terdapat kosakata seperti audience, post, community development, dan support. Seperti yang Kita ketahui kosakata tersebut adalah contoh penggunaan bahasa asing yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari.

Berdasarkan hasil penelitian, mengungkapkan bahwa salah satu fungsi bahasa gado-gado terkait dengan perayaan kebebasan setelah runtuhnya pemerintahan Orde Baru. bahasa gado-gado membantu kepribadian seseorang lebih ekspresif dan lebih terbuka.

Alasan Munculnya 'Gado-Gado Bahasa'

Sebagai makhluk Sosial Kita sering berinteraksi secara formal dan nonformal. Terjadinya Alih kode dan campur kode merupakan bagian dari strategi komunikasi penutur untuk memastikan pesan tertentu bisa tersampaikan kepada sasaran yang diinginkan.

Proses terjadinya 'gado-gado bahasa' dalam pembahasan sosiolinguistik merupakan proses campur kode dan alih kode. Pembagian alih kode dapat dibedakan menjadi alih kode internal dan alih-kode eksternal. Alih kode internal terjadi karna Perbedaan dialeg dan perbedaan bahasa dalam bahasa. Contohnya penutur mengucapkan dengan bahasa Jawa kemudian melanjutkan dengan bahasa sunda. Terjadi pula dalam berbahasa Indonesia kemudian bahasa Inggris merupakan alih kode eksternal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline