Lihat ke Halaman Asli

Hery Yuanda

Jurnalis | Aktivis | Desain Grafis | Event Organizer | Videographer | Penulis

Aksi Tawuran Meresahkan Masyarakat, Aktivis Pelajar Kritik Kinerja Polres Serang

Diperbarui: 27 November 2023   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pelaku kejahatan yang berada di balik jeruji besi (source: istock) 

SERANG - Gelombang aksi tragis tawuran yang melibatkan pelajar di Kota Serang dan sekitarnya kembali mencuat, beberapa aktivis menyoroti ketidakcukupan upaya pencegahan dari pihak kepolisian.

Baehaki, seorang aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten, memberikan kritik tajam terhadap kinerja Polres Kota Serang. Ia menilai upaya pencegahan yang dilakukan masih minim, menyebabkan terus berlanjutnya aksi tawuran di kalangan pelajar.

Sebagai informasi, pada Selasa (14/11/2023), tujuh siswa pelajar dari SMPN di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, diamankan oleh personel Unit Reskrim Polsek Petir, Polres Serang, setelah terlibat dalam aksi tawuran pelajar pada pukul 18.00 WIB. Mereka kemudian diamankan di sekolah pada Rabu (15/11/2023).

Kejadian tragis lainnya menimpa seorang siswa SMA Darul Rahman Walantaka, Kota Serang, Provinsi Banten, pada Senin (13/11/2023). Seorang siswa Kelas 3 SMA menjadi korban serangan sekelompok remaja tak dikenal yang membacoknya saat pulang sekolah sekitar pukul 14.00 WIB.

"Tawuran dan pembacokan yang sudah tidak asing lagi terdengar oleh semua elemen masyarakat, ini jelas membuat orang tua pelajar khawatir akan keselamatan anaknya yang sedang sekolah," ujar Baehaki pada Senin (27/11/23).

Baehaki menilai kinerja Polres yang tak terlihat dan perlu lebih fokus serta tegas dalam menangani kasus tawuran pelajar yang terjadi.

"Seharusnya Polres bekerja sama dengan sekolah/organisasi pelajar untuk mencegah, bila perlu himbauan dengan orang tua siswa bukan hanya menindak. Ini penting, demi keselamatan," katanya.

Dalam menghadapi aksi kekerasan antar pelajar yang semakin memprihatinkan, Baehaki menekankan pentingnya kolaborasi antara polisi dan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan damai bagi para pelajar.

"Saya berharap polisi, sebagai pemelihara keamanan, pemberi perlindungan, dan pengayom masyarakat, fokus pada upaya pencegahan sehingga kinerja polisi hadir sebelum terjadi kejadian," pungkas Baehaki.(/Hery). 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline