Lihat ke Halaman Asli

Hery Wibowo

Layanan Pendidikan Keluarga

Pendidikan Keluarga sebagai Sarana Penguatan Kapasitas Komunitas Adat

Diperbarui: 2 September 2024   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Institut Teknologi dan Bisnis Diniyyah Lampung (INSTIDLA) dengan bangga menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan Academic Leadership Grant (ALG) yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran. Kegiatan yang bertema "Penguatan Institusi Adat Pubian" ini berlangsung di Kampus INSTIDLA, Kabupaten Pesawaran, Lampung (www.instidla.ac.id)

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk para akademisi, sesepuh dan pemangku adat Pubian, mahasiswa, serta tamu undangan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menggali, memperkuat, dan melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat Pubian, khususnya di tengah perubahan sosial dan budaya yang semakin pesat.

Agenda acara ini khususnya dilatarbelakangi oleh keingingan kuat memberikan penguatan kapasitas bagi masyarakat komunitas adat. Secara khusus acara ini dihadiri oleh para ketua masyarakat adat, yang diharapkan dapat kembali menyampaikan hasil workshop ini kepada anggota masyarakatnya. Secara umum, para ketua adat adalah mediator dan fasilitator untuk memastikan tersampaikannya aspirasi anggota masyarakat adat kepada pihak yang berwenang, dan serta sebaliknya memastikan informasi dan pengetahuan penting, sampai kepada anggota masyarakat tepat pada waktunya

Salah satu agenda penting dalam acara ini ada upaya peningkatan penyadaran akan pentingnya pendidikan dalam keluarga. Pada orang tua, perlu terus mengembangkan dirinya, kapasitas dan kompetensinya, sehingga dapat memberikan pendidikan dan pengasuhan yang lebih baik kepada putra dan putri mereka. Asumsi dasarnya, adalah bahwa masyarakat yang kuat berasal dari indivdu dan keluarga yang kuat. Sehingga, ketika keluarga mampu meningkatkan keberfungsian sosialnya dengan baik, diharapkan institusi dan komunitas adat juga akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan dan dinamika zaman.

Hari ini, tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat adat, menghadapi beragam tantangan zaman, didera oleh arus modernisasi dan globalisasi, sehingga dapat mempengaruhi eksistensi nilai, norma dan etika yang sudah beratus tahun dipegang kuat. Tantangan lainnya adalah pada faktor kepemilikan lahan yang sering kali bersentuhan dengan konflik kepemilikan, hak guna pakai, persinggungan batas-batas dan lain-lain. Oleh kerana itu, sangat penting kiranya ragam upaya penguatan bagi para ketua adat ini terus dilakukan. Pada pertemuan Sabtu lalu, tim ALG  pimpinan Prof Fadhil Nurdin dari Departemen Sosiologi Universitas Padjadjaran, melakukan agenda penguatan kapasitas dengan pendekatan lintas dimensi yaitu penguatan pada dimensi ekonomi dan peluang pariwisata kreatif, dimensi gerakan sosial sebagai upaya penegasan hak warga negara, dimensi komunikasi budaya, dimensi pendidikan keluarga berbasis fitrah serta dimensi pelayana sosial dari negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline