Selagi teman-teman kantor melakukan kunjungan dan inisiasi kerjasama dengan salah satu fakultas di ITB, saya di drop di area Masjid Salman pada pukul 13.00. Setelah melaksaakan sholat Dhuhur, kami jalan-jalan di sekitar masjid sambil menunggu rombongan selesai yang terjadwal sampai pukul 15.00. Setelah lelah, kami singgah di kantin samping masijid dan memesan segelas kopi hitam panas.
Terlihat aktivitas mahasiswa yang khas dari ITB, ada yang diskusi serius dengan menyanding lapotopnya, ada yang sekedar ngobrol santai. Dan di depan saya ada kisaran 5-6 warung yang menyuguhkan berbagai makanan dan minuman khas mahasiswa.
Pukul 14.56 terdengar suara dari Masjid Salman, "Assalamu'alaikum wr wb. Diberitahukan kepada seluruh jamaah Masjid Salman, bahwa Adzan akan dikumandangkan 5 menit lagi, atau tepatnya pada pukul 15.01 WIB. Mohon segala aktivitas untuk dihentikan, ditinggalkan dan bersiap untuk melakasanakan sholat Ashar, terima kasih. Wassalamu'alaikum wr wb" .
Saya melihat 2 warung kantin menutup dagangannya. Saya dalam hati berkata, mungkin sudah habis daganganya, karena memang sudah sore. Sambil menikmati kopi panas yang ada di atas meja, saya mengamati aktivitas mahasiswa ITB yang asyik berdiskusi dan sebgain kelompok lainnya muali berkemas dan meninggalkan meja makan tersebut dengan tos dan salam gaya muda mudi. Dan saya masih berpikir, diskusi mereka sudah kelar.
Dua menit berikutnya dua warung kantin di depan saya menarik tirai warungnya dan menguncinya, sedangkan yang satu lagi membalik tanda "close" di etalase gerainya sambil masih melayani 2 mahasiswa yang sudah antri membeli varian es krim yang terpampang di depan.
"Alhamdulilah, sudah habis semua dagangan mereka", pikir saya sambil menyeruput kopi. Di saat itulah datang 2 mahasiswa menuju gerai untuk membeli es krim.
"A, 2 es krim original ya...", kata mahasiswa tersebut.
Dan disahut oleh penual dengan sangat ramah,"Maaf A, kami sementara tutup, kami harus melaksanakan sholat Ashar dulu. Kami akan buka kembali setelah kami selesai sholat Ashar.
Sekali lagi maaf ya A".
"Oya tak apa, saya juga mohon maaf ya, terima kasih", jawab mahasiswa. Pada saat bersamaan terdengar kumandang adzan dari pengeras suara dengan merdunya dan segera diikuti oleh mas penjual menarik tirai warungnya.