Lihat ke Halaman Asli

Seribu Cerita

Diperbarui: 27 Oktober 2024   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cover Buku Sekolahku punya cerita (dokpri)

Ulas Buku 

Judul Buku      : Sekolahku Punya Cerita

Penulis             : Rina Susilowati, dkk

Penerbit           : CV Haura Utama, Oktober 2024

Tebal Buku      : 372 Halaman

QRCBN               : 62-163-0236-495

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri". - J.K. Rowling

Untuk kesekian kalinya penulis memberanikan diri untuk mengulas buku bagi sebagian orang sebuah kegiatan yang memerlukan waktu yang panjang. Tetapi bagi penulis membuat ulasan buku merupakan hal yang menyenangkan karena kita bisa mengerjakan dua hal sekaligus yaitu membaca dan menulis. Sebuah pengalaman yang sangat bermanfaat jika kita mau mencobanya.

Kali ini penulis memberanikan diri untuk mengulas buku yang berjudul Sekolahku punya cerita sebuah buku antologi kumpulan cerpen yang ditulis oleh guru dan siswa di SMPN 42 Jakarta. Setelah penulis membaca ada beberapa hal yang menarik dari buku setebal 372 halaman ini. Pertama buku ini seolah ingin menjelaskan kepada pembaca bahwa menulis itu sangatlah mudah. Hal itu dibuktikan dalam buku ini ada 60 siswa yang sudah memberanikan diri untuk menulis.

Kedua buku ini bercerita tentang sekolah merupakan tempat yang nyaman bagi siswa karena didalam buku ini berbagai cerita yang terjadi di sekolah telah dituliskan oleh siswa. Mulai dari serba-serbi kegiatan belajar siswa, drama pertemanan sampai drama percintaan. Seolah buku ini menceritakan kepada kita sekolah merupakan tempat untuk menggali ide menulis. Ketiga penulis mengapresiasi di tengah sibuknya guru dan siswa di sekolah tetapi masih menyempatkan diri untuk menulis dan menghasilkan karya yang luar biasa ini.

Buku ini mengajak pembaca kembali kepada masa sekolah dan pastinya setelah membaca buku ini kita akan diajak untuk tersenyum mengingat memori yang terjadi pada saat sekolah dulu. Salah satu cerita yang membuat penulis terbawa emosi yaitu putih biru. Awalnya penulis menduga tulisan yang dibuat hanya sebatas curhatan siswa saja tanpa ada yang bisa ambil pelajarannya. Tetapi uniknya kita harus baca dengan teliti dan selesai ada nilai-nilai yang bisa kita ambil dari setiap tulisan.

Hanya saja ada yang kurang dari buku ini yaitu banyak nya jumlah halaman sehingga pembaca memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa menyelesaikan membacanya. Serta urutan waktu penulisan yang tidak berurutan membuat pembaca bingung dalam memahami setiap alur cerita.  Dan pada akhirnya buku ini menjadi bukti bahwa sekolah selalu memberikan cerita yang tidak pernah ada akhirnya. Saya sangat merekomendasikan semua guru dan siapa saja untuk membaca buku ini dan dijamin anda akan kembali mengingat masa sekolah dahulu. Selamat membaca!!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline