Lihat ke Halaman Asli

Pemburu Takjil Arogan

Diperbarui: 9 April 2024   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gorengan. Sumber detik.com 

Dunia maya dihebohkan dengan sikap arogansi salah satu karyawan dari Perusahaan BUMN di negeri ini. Bagi pelaku mungkin ini merupakan hal yang biasa dia lakukan tetapi bagi masyarakat hal tersebut tidak bisa ditolerir lagi. Peristiwa itu terjadi ketika dia memarkir mobil sembarangan di tengah jalan dan tentunya ini menghalangi kendaraan lain yang berada di belakangnya. Kita semua tahu bagaimana kondisi ketika masyarakat sedang berburu takjil menjelang azan magrib. Bisa dibayangkan suasana yang terjadi.

Bukannya berterima kasih pengendara justru emosi dan meludahi pengendara lainnya. Peristiwa ini membuat heboh jagat dunia maya dan menjadi viral. Berbagai rekaman yang terjadi terus diviralkan oleh masyarakat karena hal tersebut menyulut emosi masyarakat. Sebagai sesame pemburu takjil juga tentunya penulis sempat emosi walau sesaat dan bergumam dalam hati nanti juga akan ditangkap dan ujung-ujungnya minta maaf. Biarkan masyarakat jaga maya yang mencari kebenaran dan menuntut atas apa yang dilakukan oleh oknum tersebut.

Kita harus mengakui kekuatan masyarakat dunia maya yang telah diakui kehebatannya dalam mencari setiap peristiwa yang negatif di negeri ini. Seluruh data tentang oknum tersebut berhasil dicari oleh netizen mulai dari kehidupan sehari-hari, penghasilannya sampai Riwayat pendidikannya semua dibombardir tanpa belas rasa kasihan.

Dampak dari sikap yang arogansi ini oknum pelaku tersebut harus menerima kenyataan pahit dia dipecat dari pekerjaannya. Berbagai video klarifikasi dan permohonan maaf dari pelaku tidak bisa mengembalikan jabatannya. Nasi sudah menjadi bubur tentunya ini harus menjadi perhatian kita semua. Penulis sendiri sempat bingung apa yang ada dipikiran oknum tersebut, padahal dia sendiri sedang berpuasa hal itu bisa dibuktikan dia sedang berburu takjil untuk berbuka.

Penulis sadar betul sebagai sesama pemburu takjil yang sudah melanglang buana dalam dunia per takjilan selama satu bulan penuh. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua. Semangat berburu takjil ini harus diimbangi dengan sikap tenang dan tidak emosi. Walaupun yang diburu untuk berbuka puasa sama-sama sebatas aneka gorengan setiap hari tetapi tetap harus dapat mengontrol emosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline