Memasuki puasa keenam suasana puasa di siang hari begitu dingin karena hari ini cuaca hujan sepanjang hari. Ada beberapa teman yang menuliskan cuaca pada hari ini itu seperti cuaca di bogor yang dingin dan selalu diguyur hujan.
Kebetulan masih suasana di akhir pekan sehingga banyak yang menghabiskan waktunya tidak mau keluar rumah. Cuaca mendukung untuk tidak jauh-jauh dari kasur padahal banyak hak yang harus disiapkan oleh penulis. Kebetulan besok mendapatkan jadwal observasi kelas oleh kepala sekolah untuk melengkapi penilaian yang ada di dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Disela-sela kesibukan mempersiapkan untuk besok penulis melanjutkan membuat catatan terkait pemburu takjil di hari keenam ini. Kali ini kita coba menggali lebih jauh tentang asinan sebuah hidangan yang unik dan dengan rasa yang menyegarkan.
Mengapa penulis memberikan kesan unik karena antara nama dan rasa dalam hidangan tersebut berbeda. Sementara menyegarkan itu diambil karena hidangan ini dibuat dari sayur atau buah-buahan yang segar.
Asinan ini merupakan makanan yang diolah dengan cara pengasinan menggunakan bahan garam dan atau pengasaman menggunakan cuka. Ada dua jenis bahan yang bisa diolah menjadi asinan yaitu olahan buah dan sayur yang masih segar. Istilah asin ini dikarenakan proses pengawetan buah dan sayur tersebut menggunakan garam.
Di Indonesia memang kaya akan makanan yang berbahan dasar sayur dan buah sehingga menambah keunikan tersendiri. Untuk asinan ini memang memiliki banyak ragamnya karena tiap daerah sendiri memiliki cara yang berbeda dalam pengelolaannya.
Asinan ini sangat mudah diperoleh apalagi ketika bulan suci ramadan, hampir pedagang dadakan yang menyajikan berbagai hidangan berbuka selalu dilengkapi dengan asinan. Hanya saja di dalam bulan ramadan kita lebih sering melihat asinan sayur dibandingkan dengan asinan buah.
Bagi sebagian orang agak khawatir ketika berbuka puasa dengan asinan apalagi mereka yang memiliki masalah di sekitar pencernaan. Tetapi sebagian orang yang lain tentunya sangat menyukai berbuka puasa menggunakan asinan ini alasannya karena kesegaran nya.
Bagi para pemburu takjil mencari asinan ketika berbuka puasa memang sesuatu yang menyenangkan bagi kita. Ini menunjukan bahwa ramadan merupakan bulan yang unik selain karena banyaknya pahala yang ditawarkan tetapi bbanyaknya makanan yang muncul ketika di bulan ramadan saja. Sebagai pemburu takjil semangat berburu takjil juga harus menjadikan kita semua semangat dalam beribadah dibulan suci ramadan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H