Lihat ke Halaman Asli

Hery Eko

Mahasiswa

Diagnosa Kesulitan Belajar

Diperbarui: 25 Desember 2022   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata diagnosis berasal dari kata "to diagnose" yang artinya menetapkan sifat-sifat penyakit dengan memeriksa gejala-gejalanya.Tentu saja dalam hal ini pendidik tidak akan memeriksa gejala- gejala penyakit peserta didik, tetapi dengan diagnosis di sini berarti menyelidiki atau menemukan penyebab timbulnya kesulitan belajar, menetapkan jenis dan letak kesulitan belajar. Diagnosis kesulitan belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik. Disini kami mengambil salah satu Diagnosa Kesulitan Belajar pada anak didik yaitu : 

Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa 

      Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan, baik mengenai hal-hal yang bersifat konkret maupun abstrak. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Manusia harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya. Keterampilan ini bukanlah keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. 

          Keterlambatan bicara (speech delayed) adalah fenome na dalam dunia perkembangan anak-anak yang semakin hari jumlahnya tampak semakin banyak. Diperkirakan sekitar 7% anak usia sekolah dasar mempunyai masalah ini.' Dari satu negara ke negara lain persentasinya berubah-ubah kare na kriterianya berbeda-beda. Dan angka itu bisa berkisar mulai dari 5% hingga 8%. Dalam pemeriksaan neurologi tidak ditemukan adanya cacat di bagian otak. Oleh karena itu, kelompok anak terlambat bicara ini masalahnya berupa masalah tumbuh kembang, bukan karena kecacatan atau patologis. Karena itu tatalaksana yang diberikan padanya adalah bentuk intervensi stimulasi perkembangan bicara dan bahasa hingga mencapai tingkatan perkembangan bicara dan bahasa yang maksimal. 

        

        Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat perkem bangan bicara dan bahasa maksimal baru akan dicapai di usia sesudah pubertas, atau bahkan usia dewasa muda. Tetapi hal ini membutuhkan pelatihan-pelatihan berbahasa. Laurence B. Leonard seorang profesor yang ahli di bidang bicara, bahasa, dan pendengaran dari Universitas Purdue, menyata kan bahwa masalah bicara dan bahasa anak-anak ini adalah masalah ketertinggalan perkembangan. lika dilihat dalam se buah spektrum perkembangan bahasa, perkembangan baha sa anak-anak ini berada dalam spektrum yang paling bawah Dengan begitu kita dapat memahami mengapa anak-anak ini mengalami ketertinggalan yang terus-menerus dalam area bahasa yang menyebabkan masalah prestasi di sekolah. 

       Karena dalam pemeriksaan neurologi tidak didapat ada nya cacat, maka intervensi yang diberikan adalah stimulasi ba hasa yang dilakukan oleh:

1.orangtua untuk merangsang wicara pada saat masih dalam fase preverbal

2.terapis wicara saat la dalam fase awal verbal untuk merangsang wicara dan teknik artikulasi:

3. di sekolah oleh guru remedial bahasa, atau ahli bahasa 

      Dalam hal ini, orangtua harus juga turut aktif memberikan rangsangan, mengarahkan, dan membantu anak agar men capai tahap perkembangan bahasa yang maksimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline