Lihat ke Halaman Asli

Hery Supriyanto

TERVERIFIKASI

Warga net

Bolang Dolan: Edukasi Sapi Perah, Mengenal Susu Segar dari Hulunya

Diperbarui: 4 Mei 2019   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peternakan sapi perah dikelola warga, yang berada di sekitar rumah. (Dok pribadi)

Bagi yang berdomisili di Malang Raya pengalaman meminum susu segar (belum diolah pabrik besar) merupakan sesuatu yang biasa. Susu segar relatif mudah didapat, sehingga bisa dimasak dan diolah sendiri. Beberapa koperasi unit desa (KUD) susu segar telah membuka depo perwakilan di beberapa tempat.

Peternakan sapi perah di Malang sekitarnya tersebar di berbagai tempat. Termasuk di Kota Batu yang dikenal sebagai daerah agrikultur, peternakan sapi perah merupakan komoditi andalan. Beberapa warganya berprofesi sebagai peternak sapi perah yang dijalankan dengan cara sederhana.

Nah kali ini Bolang dengan dolan-nya, mengunjunginya peternakan sapi perah tersebut. Di tahun 2017 lalu, Bolang juga pernah pengunjungi Dusun Brau Kecamatan Bumiaji Kota Batu untuk melihat aktifitas peternakan sapi perah. Dusun Brau memang terpencil namun, mempunyai potensi yang cukup besar.

Pada hari Sabtu (27/04/19) saya beserta 8 rekan Bolang yang lain kembali mengunjungi Dusun Brau. Namun kali ini tampak ada kemajuan, yang mana Koperasi Margo Makmur Mandiri  bisa mengkreasi menjadi wisata desa dengan edukasi susu segarnya. Sejak dimulai tahun 2018, sudah banyak komunitas yang mengikuti edukasi susu segar itu, terutama dari kalangan sekolah.

Kantor koperasi Margo Makmur Mandiri yang juga sebagai pusat pengumpulan setoran susu segar setelah diperah. (Dok. pribadi)

Waktu selintas, dapat banyak pengetahuan

Beberapa peserta dari Bolang kebanyakan dari Malang, maka perlu waktu untuk ke luar kota. Seperti yang sudah diagendakan, bahwa pukul 14.00 sudah bisa kumpul di Taman Kelinci. Yang kemudian dilanjutkan 15.30 akan sampai di Dusun Brau. Sudah berencana sesempurna mungkin, ada beberapa kendala di lapangan yang berakibat macet. Sekitar 14.30 acara bisa dimulai. Kami dapat bonus mengunjungi Taman  Kelinci, Taman Stoberi, dan UFO Park.

Tak terasa mengunjungi ketiga wahana itu cukup menyita waktu. Setidaknya jam 16.00 hendak ke Dusun Brau namun hujan keburu turun. Pada akhirnya bisa ditebak, menjadi molor kembali sekitar 1 jam-an.  Akhirnya dengan hujan yang masih rintik kami menuju Dusun Brau, dan sekitar 17.00 kami tiba.

Dalam edukasi sapi perah direncanakan akan dipelajari mulai dari pengetahuan pakan, perah sapi, sampai pada pengumpulan susu segar dari para peternak. Waktu memang banyak terbuang, dan di sela-sela waktu yang mepet itu, kami masih menyaksikan beberapa aktivitas peternakan sapi perah.

Sebenarnya di waktu itu, semua aktivitas perah susu sudah hampir rampung. Jadwal pemerahan sapi sendiri terbagi dua pagi, sekitar jam 5 pagi dan jam 4 sore. Namun kami masih beruntung, ada beberapa sapi yang masih tersisa belum diperah. Dari situ kami bisa melihat proses pemerahannya. Aktivitas lainnya seperti para peternak mengumpulkan hasil perahannya yang dipusatkan di koperasi.  


Belajar perihal pakan ternak

Dari waktu yang singkat itu kami dibawa ke bagian khusus pakan ternak yang disebut konsentrat. Kami dibimbing oleh tour guide, Wulan dan Yunanik. Ada beberapa hal yang menarik tentang di pakan ini. Bahwa untuk bisa menghasilkan susu yang berkualitas maka sapi perah harus diberi pakan berkualitas juga, dalam hal ini penuh gizi. Mengandalkan pakan alami, seperti rumput gajah tidaklah cukup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline