Pada event Piala Presiden 2018 ini sudah diketahui Persija adalah juaranya dengan mengalahkan Bali United (3-0) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (18/02). Bagi pemain dan suporter suatu yang lumrah bisa bersorak gembira yang selama ini Persija paceklik juara. Namum belum tentu bagi Gubernur dan wakilnya, Anies-Sandi. Terlebih ada insiden kecil yang mana Anies Baswedan tidak diperkenankan oleh Paspampres untuk mendampingi Jokowi di tribun penyerahan tropi.
Anies-Sandi bisa saja pusing dengan kemenangan Persija ini. Ini ada kaitannya dengan janji politik kepada Persija (entah itu suporter ataupun pengurusnya) yang akan membangun stadion sekelas Old Trafford. Dan dengan kemenangan Persija di Piala Presiden 2018 ini gelora untuk menagih janji semakin besar. Sekadar diketahui bahwa Persija saat ini tidak mempunyai stadion sebagai home base-nya.
Selama ini Persija menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Selain itu ada wacana untuk berpindah lagi ke Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor dan Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang. Maka suatu tuntutan yang wajar bila Persija menginginkan stadion di yang berada di Jakarta demi mudahnya mobilitas dan efisiensi.
Lidah memang tidak bertulang. Urusan janji kadang diumbar tanpa pikir panjang. Entah apa maksud Anies-Sandi memasukkan stadion sebagai perwujudan bila nanti menang di pilkada yang akhirnya kesampaian juga. Dugaan yang paling realistis adalah merebut dukungan dari Jakmania yang jumlahnya bisa jutaan untuk meraup simpati dan suara.
Arema Malang saja tidak punya stadion
Menyebut Arema tidak akan lepas dari klub sepak bola yang disegani di tanah air. Segudang prestasi telah ditorehkan. Pendukung fanatik Aremania begitu besar jumlahnya, dan tersebar di berbagai kota. Namun demikian saat ini pun Arema masih belum memiliki stadion. Untuk home base-nya pertama kali menggunakan Stadion Gajayana di Kota Malang. Dirasa stadion terlalu kecil maka Arema pindah ke Stadion Kanjuruhan yang berada di Kepanjen Kabupaten Malang.
Untuk kedua stadion itu kedunya milik pemerintah daerah setempat baik tanah ataupun asetnya. Stadion Gajayana milik Pemkot Malang, sedangkan Stadion Kanjuruhan milik Pemkab Malang. Hubungan pemakaian di kedua stadion ini selama ini relatif tak ada kendala berarti. Aremania pun nyaman menggunakan di kedua stadion itu. Kedua belah pihak sama-sama untung dalam kerja sama itu. Segelintir kabar pengelola terbersit untuk membangun stadion sendiri sebagai kebanggaan klub layaknya seperti yang ada di Eropa.
Ahok juga susah bangun Stadion
Ketika Ahok menjadi gubernur, janji membangun stadion juga pernah diutarakan. Desainnya sudah ada yang rencananya akan dipakai adalah lahan tanah Taman BMW. Namun hal ini seperti yang juga diakui Ahok bahwa kesulitannya jika menggunakan dana APBD terhambat oleh anggaran tahun jamak yang melewati masa jabatannya.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah "memalak" pihak swasta yang rencananya diambilkan dari kontribusi reklamasi. Berhubung reklamasi banyak terjadi tarik ulur tidak jadi terlaksana maka dana dari pihak swasta itu tidak tersedia, maka stadion pun urung dibangun. Dan ternyata Ahok lebih mudah membangun masjid daripada stadion
Ahok kalah dalam Pilkada 2017 dan sudah tidak menjabat lagi. Saat ini penggantinya Anies-Sandi yang kebetulan menjanjikan membangun stadion pula. Maka saat inilah saatnya untuk membangun stadion itu yang pendananya saat ini masih dicari skemanya.