Lihat ke Halaman Asli

Heri P.

Suka Menulis | Suka Fotografi | Suka Pecel

Petuah Salim A Fillah untuk Muslimah Milenial

Diperbarui: 14 Oktober 2018   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja nan dingin menyelimuti kampus Ar Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang. Tetiba berangsur lenyap  berganti hangat. Bukan karena  mentari mandadak panas. Ataupun nyala lampu ribuan watt. Melainkan karena Salim A. Fillah, menginjakkan kaki di aula Gedung Raihanah lantai empat pada Sabtu (4/8).

Salim A Fillah, dai dan penulis produktif buku-buku best seller bergenre keluarga muda itu hadir khusus untuk tausiah di hadapan santri dan dewan asatidz SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang.

''Zaman kita berbeda dengan zaman bapak-bapak kita. Zaman yang akan kita lihat ke depan  juga berbeda dengan zaman yang kita saksikan sekarang," kata Ustadz Salim memulai kajian.

Di hadapan 1500 santri putri  dan dewan asatidz-asatidzah SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Malang  Salim mengatakan bahwa cepatnya perubahan zaman membuat segala yang dulu diandalkan kini tidak berarti.

Salim mencontohkan, dulu lulusan SMA diperebutkan oleh berbagai perusahaan dan instannsi. Sekarang tak cukup hanya lulusan S1. Paling tidak S2 ataupun S3.

"Mau mengejar S mana lagi, padahal Samsung sudah S9", seloroh pria  34 tahun itu yang disambut gemuruh tawa hadirin.

Salim menyebut era sekarang sebagai era disruptif. Era yang menumbangkan berbagai system lama berganti dengan system yang sangat baru.

Salim mencontohkan, perusahaan taksi terbesar di dunia sekarang tidak punya mobil satu pun. Hanya memiliki aplikasi. Perusahaan hotel penyedia kamar terbesar di dunia tidak punya kamar satu pun. Hanya memiliki aplikasi. Pun juga perubahan di  dunia dakwah, berkembang sangat pesat.

Ibarat pisau bermata dua, teknologi memberikan kemudahan di satu sisi dan kebinasaan di sisi lain.

Di tengah perubahan yang demikian pesat Salim mengingatkan pentingnya akhlak dan adab.

"Akhlak dan adab tidak pernah turun harganya. Naik terus bahkan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline