Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dihadapkan pada tantangan besar karena harus menyelaraskan transisi pemerintahan setelah terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029.
Proses ini tidak hanya tentang perpindahan kekuasaan secara administratif, tetapi juga manjaga kesinambungan dari berbagai program strategis yang telah dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Ada beberapa kunci yang menjadikan proses ini relatif mulus dan efisien.
Pertama, transisi ini sangat didukung oleh komitmen kedua belah pihak, terutama Jokowi yang secara aktif memfasilitasi kelancaran peralihan.
Ia menginstruksikan jajarannya untuk mendukung kabinet Prabowo-Gibran agar kebijakan dan program yang tengah berjalan, seperti pembangunan infrastruktur dan hilirisasi industri, bisa dilanjutkan tanpa hambatan.
Program-program unggulan yang telah memberikan dampak ekonomi yang positif, seperti pembangunan tol dan hilirisasi nikel, diharapkan terus berkembang di bawah kepemimpinan baru.
Kedua, tim transisi yang dibentuk oleh Prabowo dan Gibran bekerja erat dengan Kementerian Keuangan dan lembaga terkait untuk menyinkronkan kebijakan fiskal, terutama terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Sinkronisasi ini penting agar tidak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan program-program strategis setelah pelantikan.
Misalnya, pada akhir Mei 2024, tim transisi melakukan diskusi intensif dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memastikan bahwa prioritas anggaran dari pemerintahan Jokowi bisa diadaptasi dan disesuaikan dengan visi pemerintahan Prabowo.
Selain itu, strategi transisi ini juga mencerminkan kolaborasi politik yang luas. Banyak menteri dari pemerintahan Jokowi diperkirakan akan kembali diangkat di kabinet baru, mencerminkan adanya kesinambungan di level eksekutif.
Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran tidak hanya ingin melanjutkan proyek-proyek besar, tetapi juga memastikan stabilitas politik dan ekonomi tetap terjaga.
Dengan dukungan yang kuat dari pemerintahan sebelumnya, kesiapan tim transisi, dan pendekatan kolaboratif dalam menyusun kabinet, masa transisi ini diharapkan dapat berjalan tanpa gejolak.
Prabowo dan Gibran menyadari pentingnya memastikan stabilitas agar ekonomi dan politik tetap terjaga, serta harapan rakyat terhadap masa depan Indonesia bisa segera terealisasi.