Sie Teng San, putera panglima perang Kerajaan Tang – Sie Jin Kwie – menjadi korban salah sasaran panah ayahnya saat masih kecil.Sie Teng San yang dianggap sudah mati, ternyata diambil dan dihidupkan kembali oleh Dewa Onggo, yang kemudian mengangkatnya menjadi murid.
Sie Teng San tengah galau karena ditugaskan oleh gurunya untuk kembali ke Han Tang dan berbakti kepada ayahnya, Sie Jin Kwi, yang saat ini sedang sekarat usai bertempur melawan Jendral Souw Po Tong, Jendral Utama Tartar.Sie Teng San ditugaskan oleh gurunya untuk membawa obat untuk ayahnya.Sesuai petuah gurunya, sebelum berangkat menemui ayahnya, Sie Teng San menjemput ibunya, Liu Kim Hwa dan adiknya, Sie Kim Lian di Liong Bun. Sementara itu Sie Jin Kwie, sang ayah, yang tidak sadarkan diri, rohnya terlepas dari raga, melayang-layang ke akhirat.Di akhirat, Sie Jin Kwie bertemu dengan penjaga Buku Langit yang memperlihatkan takdir masa depannya kelak, dimana kelak dia akan mati terbunuh terkena panah Sie Teng San, anaknya sendiri.Dan dengan obat mujarab dari sang guru, Sie Teng San pun dapat memulihkan kembali kesehatan ayahnya. Sie Teng San lalu diangkat menjadi Jendral Tang. Dia diberi mandat untuk memimpin pasukan Tang dalam melakukan perjalanan ke Barat dan merebut kembali Kota Han Tang dari kekuasaan Jendral Souw Po Tong. Dalam perjalanannya, Sie Teng San dihadapkan pada takdir yang membuatnya harus memiliki tiga istri. Ketiganya mendapat ramalan takdir dari guru masing-masing bahwa kelak jodoh mereka bernama Sie Teng San. Istri pertama Sie Teng San, Touw Siang Tong, adalah seorang ratu rampok. Karena salah seorang prajuritnya ditawan oleh Touw Siang Tong, maka dengan terpaksa Sie Teng San menikahinya. Pernikahan kedua Sie Teng San terjadi usai pasukan Tang menang bertarung melawan Jendral Souw Po Tong, yang berubah menjadi pelangi karena kalah. Sie Teng San jatuh hati kepada Tan Kim Teng, yang membantu pasukan Tang melawan Souw Po Tong, lalu menikahinya. Sementara itu, istri ketiga Sie Teng San adalah Hwan Li Hoa, anak salah satu panglima Tartar, Jendral Hwan Hong. Hwan Li Hoa sengaja kembali untuk dapat mewujudkan ramalan Dewi Lie San Seng, gurunya, yaitu menikah dengan Sie Teng San. Namun, jalan yang harus ditempuh Hwan Li Hoa tidak mudah. Dia bahkan rela kehilangan ayah dan dua kakaknya demi dapat mewujudkan ramalan sang guru yang dianggapnya sebagai takdir. Hwan Li Hoa juga harus menanggung malu karena mengalami tiga kali penolakan dan dua kali pembatalan pernikahan yang dilakukan Sie Teng San. Akibat perbuatannya terhadap Hwan Li Hoa, Sie Teng San ditempa hukuman berat oleh ayahnya. Sie Teng San pun masih belum mengerti kenapa ayahnya begitu membela Hwan Li Hoa dan tega menjebloskannya ke penjara.
Di tengah hukuman yang harus dijalani Sie Teng San, Sie Jin Kwie pun memutuskan untuk berperang langsung melawan Jendral Yo Hwan, seorang panglima Tartar. Yo Hwan berhasil memperdaya Sie Teng San untuk dijebak di Gunung Macan Putih, tempat yang kental akan kekuatan sihir.Dalam pertarungan di Negri Sihir itulah, Sie Teng San dituntut menunjukkan rasa baktinya kepada sang ayah. Dan di Negeri Sihir itu pula Sie Jin Kwie harus menemui takdirnya seperti yang telah diramalkan oleh dua penjaga buku langit saat dia sekarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H