Lihat ke Halaman Asli

Hervin AprilianaMusmiati

Mahasiswa Universitas Airlangga

Pernikahan Dini

Diperbarui: 8 Juni 2022   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernikahan dini. Apa yang terlintas di pikirkan anda jika mendengar kata “ nikah muda”. Pernikahan dini memang kerap menjadi momok dimasyarakat yang prefer daerah pedesaan. 

Mengapa demikian? Karena rendahnya nilai literasi dan pendidikan yang ada di masyarakat. Pernikahan adalah sebuah kesiapan dari kedua belah pihak yang akan membangun rumah tangga yang bahagia. 

Berbicara mengenai kesiapan bukan hanya siap harta benda namun lebih di tegaskan siap dalam hal mental, ego, dan kedewasaan yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah rumah tangga.

Dalam undang – undang RI sendiri sudah dijelaskan mengenai pernikahan dini. Yaitu UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan, yang isinya kurang lebih, perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 tahun, tetapi sejak tanggal 16 september 2019 DPR telah mengesahkan revisi terhadap undang-undang. Berdasar revisi tersebut batas usia menikah pria maupun wanita adalah 19 tahun. Namun, apa yang terjadi sekarang ini banyak anak muda yang menikah dibawah 19 tahun.

Usia 20 an tahun adalah usia yang produktif menurut penelitian, dimana di usia itu kita bisa lebih banyak tenaga dan waktu yang harus di explore supaya menghasilkan berbagai karya dan bisa menggapai impian kita. 

Usia yang dimana dipegang oleh anak muda atau biasa disebut gen z yang pemikiranya akan dunia akan berdampak untuk mengubah hidup. Kita bisa melakukan apa saja dan mencoba hal baru sebanyak-banyaknya tanpa ada yang mengganggu atau menghambat. zaman semakin maju dan tekhnologi dan informasi pun semakin canggih. 

Sekarang ini kita tidak bisa hanya mengandalkan tenaga saja, namun kita akan dituntut untuk berpikir kritis dan berpikir cerdas yang dimana akan kita dapat di dalam bangku kuliah.

Kebanyakan alasan nikah muda karena desakan orang tua yang sudah tidak mau menanggung beban, pengangguran dimana tidak melakukan hal apa pun, tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan juga kebucinan percintaan. Kita skip yang lain dan bahas mengenai cinta. Masa sma memang masa yang indah menurut kebanyakan orang. 

Masa yang dimana kita akan mengalami jatuh cinta yang menurut mereka adalah pendewasaan. Dan orang yang akan jatuh cinta pastinya buta terhadap apapun terutama tanggung jawab, banyak anak muda yang terjerumus dalam indahnya melodi percintaan dan melakukan hal yang diluar kendala. Dan mengharuskan mereka untuk menikah dalam usia dini, menurut mereka jika sudah menikah maka masalahnya akan selesai. padahal itu baru tahap awal perjalanan rumah tangga yang dimana didalam kita harus dewasa dalam menanggapi segalanya.

Sering kali pergaulan jadi tolok ukur dalam kehidupan seseorang. Maka lebih baik pilih-pilih dalam menentukan teman daripada berteman dengan semua orang, karena teman dan lingkungan lah yang akan membawa kita ke dalam pergaulan positif ataupun negative. 

Pendidikan juga penting bagi kita terutama generasi sekarang dengan kita berpendidik maka otomatis kita akan terbentuk dengan sendirinya menjadi pribadi yang berkualitas. Dan untuk wanita jadilah berkualitas untuk dirimu sendiri jangan mau dianggap remeh kepada pria dengan mudah jatuh hati. wanita harus punya prinsip dan pegangan hidup agar tidak mudah terprovokasi dengan masalah hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline