Lihat ke Halaman Asli

Herva Yulyanti

Emak Bekerja sbg HRD dan tukang nulis di blog sendiri www.bundanameera.com

Menggagas Botol Bekas: Penuhi Pundi dan Asupan Serat Tak terbatas

Diperbarui: 1 November 2021   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

edited by canva_Hervayulyanti

Siapa sangka, pandemi covid-19 tak berangsur pulih hingga tahun berganti. Menyisakan derita bagi pekerja yang mau tak mau berhenti bekerja secara terpaksa.

Keputusan "dirumahkan" dari  kantor menjadi bongkahan fikiran untuk menghadapi dunia yang sedang tidak baik karena pandemi covid-19 dengan resiko pemotongan gaji yang dipangkas menyesuaikan kondisi perusahaan.

Angka pengangguran melonjak tajam dilansir dari data BPS ada 25,6 juta pengangguran karena covid-19. Sementara lapangan pekerjaan tak mencakup peningkatan jumlah pencari kerja yang makin gencar. Alih profesi tak bergengsi pun dilakoni demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Bermodal Kreativitas, Botol Bekas Bisa Berkelas

Bagi sebagian orang botol bekas hanya menjadi sampah plastik biasa, namun ada juga yang bisa memanfaatkannya hingga menjadikan bisnis yang lumayan.

Bila dikumpulkan dan dijual begitu saja, maka harga jualnya jauh lebih murah tapi dengan kreatifitas mampu meningkatkan value botol bekas menjadi berkelas. Sebagai wujud partisipasi dalam bijak berplastik, upaya mengubah botol bekas ini menjadi perhatian bagi saya.

Membicarakan #BijakBerplastik, hal ini juga menjadi perhatian Danone, dimana pada Danone Digital Academy 2021 pada tanggal 18 oktober 2021 saya berkesempatan menyimak seputar 3 pilar yang dijalankan saat ini oleh Danone, diantaranya :

  • Pengumpulan,yang mana AQUA berambisi mengumpulkan sampah plastik lebih banyak pada tahun 2025.

  • Edukasi, AQUA berambisi memperluas program edukasi di sekolah hingga menjangkau 5 juta anak dan memimpin kampanye nasional yang menargetkan 100 juta konsumen pada tahun 2025.

  • Inovasi, AQUA berambisi menggunakan kemasan 100% dapat digunakan kembali, didaur ulang atau dapat dijadikan kompos serta meningkatkan kandungan material daur ulang hingga 50%.

Demi menjalankan pilar tersebut, AQUA juga bekerja sama dengan banyak pihak, salah satunya menggandeng Octopus yang merupakan platform ekonomi sirkular yang membantu produsen melacak dan mengumpulkan produk bekas konsumsi, baik yang dapat didaur ulang maupun yang tidak dapat didaur ulang. 

Platform Octopus memungkinkan produsen memberikan insentif langsung kepada para konsumen dan juga pelestari yang terlibat dalam pengiriman sampah kemasan ke industri daur ulang. Kendalanya adalah aplikasi ini belum menjangkau seluruh daerah, baru beberapa daerah saja seperti Bandung, Makasar dan Bali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline