Lihat ke Halaman Asli

heruwidy

Kompasianer

Penyehatan Lahan Bawang Merah di Nganjuk

Diperbarui: 5 Juli 2019   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan Penyehatan Lahan Pada Tanaman Bawang Merah

Permasalahan ditingkat petani dalam budidaya pertanian adalah penurunan produktivitas lahan akibat penggunaan pestisida & pupuk kimia berlebihan selama bertahun tahun  mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, pejal & keras.  Upaya yang dilakukan untuk mengembalikan tingkat kesuburan lahan dengan menyarankan petani menggunakan pupuk organic serta beralih dari pestisida kimia ke pestisida organik (biopestisida).  Dengan penerapan inovasi baru,  melalui aplikasi pupuk organik dan pestisida organik  (bioteknologi ramah lingkungan).Permasalahan budidaya tanaman pertanian (bawang merah), banyak mengandung pestisida termasuk kandungan tanah dan airnya.  Bila penggunaan berlebihan atau tertinggal residu dilahan pertanian dapat menjadi masalah pada kesehatan, termasuk menghambat produktivitas generasi yang akan datang. Efek pestisida pada kesehatan manusia adalah muncul beberapa penyakit yaitu hipotiroidisme (saat ibu hamil/ masa pertumbuhan), berat bayi lahir cacat, lahir cacat, autisme dan pertumbuhan terhambat (stanting).

Penyehatan lahan dapat dilakukan dengan aplikasi pembenah tanah yang bertujuan meningkatkan kesuburan biologis, fisik dan kimia tanah. Tanah yang subur secara biologis akan menekan serangan penyakit tular  tanahdan meningkatkan serapan hara, kesuburan fisik akan menjamin  penyediaan air dan pertumbuhan akar yang optimum, serta kesuburan kimia tanah akan menjamin ketersediaan unsur hara yang optimun, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas secara efisien dan ekonomis.

Pada saat ini banyak beredar produk komersil pembenah tanah, yang diklai, dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas  tanaman, akan tetapi belum pernah diverifikasi pada lingkungan spesifik seperti Kabupaten Nganjuk. Di sisi lain pembenah tanah dapat diperoleh dari sekitar lahan produksi, seperti misalnya bahan organik dari ternak petani yang masih belum dioptimalkan. Dalam rangka stabilisasi pasokan umbi bawang merah dan penyehatan lahan guna menghasilkan produksi yang optimal perlu dilakukan verifikasi pembenah tanah komersial dibandingkan bahan pembenah tanah lokal dan teknologi budidaya petani yang ada (konvensional).

Hasil verifikasi merupakan panduan bagi petani untuk mendapatkan metode produksi yang paling sehat dan efektif, lahan yang sehat dalam meningkatkan produksi bawang merah secara berkelanjutan. Sehingga petani akan mendapatkan pendapatan dari usaha tani secara maksimu dan tetap semangat dalam menjaga stabilats harga bawang dengan  lahan yang sehat.

Sinergi Tim Ahli, BI,  PKHT IPB - UNISKA, INDO ACIDATAMA, GAPOKTAN dan Mahasiswa

Guna mewujudkan lahan yang sehat tersebut maka dilakukan demplot penyehatan lahan pada tanaman bawang merah  yang mensinergikan  peran berbagai pihak, BI, PKHT IPB -UNISKA, INDO ACIDATAMA,  Gapoktan Karya Abadi dan Gapoktan Luru Luhur di Kab. Nganjuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline