Pandemi virus corona covid 19 memang situasi yang sulit, tetapi yang merusak kebahagiaan hidup kita bukanlah pandeminya tetapi berita atau informasi negatif yang masuk ke dalam pikiran kita dan mempengaruhi hati kita. Berita-berita bohong, hoaks, yang kita dengar atau kita baca bagaikan kotoran yang meracuni pikiran kita serta menggerus kebahagiaan hidup kita.
Tetapi tidak hanya informasi eksternal yang masuk ke dalam pikiran yang bisa merusak kebahagiaan kita. Ada faktor internal yang juga bisa membuat kita tidak bahagia, yaitu kebiasaan berbohong atau tidak jujur dengan fakta, apapun alasannya , juga menjadikan jiwa kita tidak tenang, gelisah dan merasa tidak aman. Inipun juga menggerus kebahagiaan hidup kita.
Untuk mempertahankan kebahagiaan di hati, maka sebaiknya kita mengambil sikap yang tegas terhadap dua hal ini: Pertama, menghindari berita-berita bohong (hoaks) yang berseliweran di media sosial (tidak usah dibaca atau lebih baik hapus saja), hindari para tukang gosip, hindari informasi-informasi yang menyesatkan, apalagi para pengajar yang menyesatkan - jauhi mereka.
Kedua, berhenti berbohong dengan hidup Anda dan jujur dengan kenyataan hidup yang terjadi, yang sedang Anda alami. Kejarlah kebenaran, buka telinga lebar-lebar terhadap para pemberita kebenaran, carilah informasi yang benar dari orang yang bisa dipercaya.
Pilihlah untuk tetap memiliki hati yang bahagia, dengan menjaga pikiran Anda bersih dari semua kotoran atau informasi sampah. Sebab kebohongan tidak pernah memuaskan manusia batiniah kita, hanya mengotori saja, tetapi kebenaran sejati yang kita temukan akan memuaskan jiwa kita yang haus dan lapar.
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." (Yesus Kristus, Matius 5:6)
Salam sehat dan bahagia!
HTB/23/4/20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H