Lihat ke Halaman Asli

Heru Tri Budi

pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Hari Esok Milik Siapa?

Diperbarui: 13 November 2017   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(HERU TRI BUDI/RESTORASI JIWA).

Orang yang sedang jatuh cinta akan berkata: "Hari esok milik kita berdua."

Orang yang sedang patah hati akan berkata: "Hari esok bukan milikku."

Orang yang sedang diambang perceraian akan berkata: "Hari esokku telah berantakan."

Orang yang sedang dapat promosi akan berkata: "Hari esok terlihat cerah."

Orang yang sedang di-PHK akan berkata: "Aku tidak punya hari esok."

Orang yang didera dengan banyak kesusahan akan berkata: "Memikirkan hari esok itu menakutkan."

Orang yang menikmati kelimpahan harta akan berkata: "Tidak perlu takut dengan hari esok."

Ada banyak ragam pendapat orang tentang hari esok: ada yang optimis dan ada yang pesimis, ada yang positif dan ada yang negatif. Demikian pula ada yang penuh ketakutan dan ada juga yang penuh keberanian, ada yang putus asa dan ada yang penuh pengharapan. Tetapi ada satu pendapat yang bodoh yang harus kita singkirkan, yaitu: tidak perlu memikirkannya. Yah, kebodohan dalam hidup adalah ketika kita merasa tidak perlu memikirkan tentang hari esok.

Sejarah telah membuktikan bagaimana tokoh-tokoh dunia yang berpengaruh memiliki latar belakang dan pengalaman yang sulit. Ada banyak kegagalan dan kesalahan yang mereka lakukan, tetapi yang membuat mereka berhasil adalah: karena mereka tidak mau menyerah dengan keadaan. Mereka bangkit, bangkit dan bangkit lagi untuk meraih apa yang mereka impikan. Sebagai contoh misalnya: Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan ribuan kali tetapi ia tidak mau menyerah dengan kegagalan tetapi menggunakan kegagalan sebagai proses belajar, maka akhirnya ia berhasil membuat penemuan yang sangat berpengaruh bagi peradaban manusia hingga saat ini dan kita bisa menikmati  terangnya lampu listrik.

Orang bijaksana akan memikirkan hari esok dengan bijak bukan dengan ketakutan. Bagaimana kita melihat hari esok dengan penuh kebijaksanaan? Ada enam tips yang bisa membawa Anda kepada hari esok yang penuh pengharapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline