Ramai seperti tetabuhan diatas langit.
Menenggelamkan segala lamunan.
Hanyut dalam igauan mimpi malam ini.
Membasahi suara hati dikekeringan kehidupan.
Tak lagi terdengar suara serangga.
Apalagi nyanyian para widadari.
Yang selalu terdengar dikesunyian malam.
Dan aku masih tersandar gemetar menggigil menahan atap bocor kamarku.
Menatap selimut basah membelit cerita yang baru dibangun.
Lembaran lembaran kertas berterbangan basah, tanpa ada aksara bermakna.