Ada fenomena yang menarik, ketika sekumpulan wartawan yang tergabung dalam Jurnalis Sepintu Sedulang , Sungailiat Bangka, menggelar dialog mempertanyakan rasa nasionalisme diri kita. Luar biasa dan kegiatan digelar dalam renungan suci peringatan hari kemerdekaan RI, ke 74, dihalaman Gedung Juang daerah setempat.
Apresiasi tinggi deh untuk rekan-rekan wartawan. Meski sebenarnya sedikit terkejut juga? Namun malam itu, dialog yang dibangun teman-teman wartawan cukup lumayan. Paling tidak cukup mempertebal rasa cinta kita terhadap tanah air. Tanah tumpah darah yang harus dijaga bersama sama. Pada intinya dialog mampu membangkitkan jiwa nasionalisme kita. "Bangkitkan jiwa nasionalisme, untuk kejayaan nusantara" Ungkap Ketua JSS, Mas Ibnu Indro Wasisto, dalam menutup kegiatan.
Menurutnya, rasa nasionalisme harus tertanam disetiap anggota yang tergabung di komunitas Jurnalis Sepintu Sedulang. Jangan menulis sifatnya adu domba serta menulis untuk mencari keuntungan pribadi. Tapi harus memberikan sebuah informasi yang terbaik , kepada masyarakat dengan segala tantangan yang ada, "Tugas wartawan memang sangat berat. Banyak sekali kepentingan yang akan dilibatkan jika kita tidak hati-hati, karena tulisan dapat membawa dampak yang tidak bagus bagi pihak tertentu," tutur Mas Ibnu.
Diakuinya acara ini memang digelar dengan kesederhanaan. Tapi minimal dapat memberikan sebuah masukkan kepada sesama wartawan untuk dapat lebih peka terhadap segala persoalan yang sedang terjadi.
"Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan oleh rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Sepintu Sedulang. Untuk itu saya harap momentum ini, dapat menggali rasa nasionalisme diri dari teman-teman dan rasa menghargai jasa para pejuang,"tutup Ibnu.
Usai dialog, secara bergantian para wartawan baca puisi kemerdekaan. (heru sudrajat)
Sungaiat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H