Lihat ke Halaman Asli

Heru Sudrajat

pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Nyanyian yang Hilang

Diperbarui: 20 Juli 2018   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tumpahlah rindu ini, disapu kegelisahan yang menenggelamkan semua impian. Saat nyanyian lama menggema ditengah malam. Mengiris iris tajam dalam lamunan kebimbangan.

Benarkah ini suara yang menghilang tahunan dan tiba-tiba terdengar lewat handphone. Lalu bertutur tentang sepinya malam dan sakitnya hati yang tak pernah mau mengerti.

Nyanyian itu sungguh mengejutkan waktu itu. Bersenandung pelan dalam pelukan malam.

Lalu menguras habis air mata yang bercucuran diantara wajah setengah tengadah dan membiarkan luka menganga. Sementara kau melenggang melayang ke tanah seberang tanpa kabar berita puluhan tahun.

Saat ini semua sudah berubah, menjelma gedung-gedung tinggi dan tak ada lagi sawah ladang, yang ada stadion super modern serta kolam renang mewah.

Kambing, kerbau, sapi hilang ditelan kemajuan zaman. Seperti dirimu juga hilang keaslian suara kas anak desa dan pakaianmu gemerlap bak artis dadakan yang selalu berlebihan dalam penampilan.

Entah harus kujawab apa saat suaramu manja memecah malam, mengetuk pintu hati yang kosong. Aku jadi bengong dan menutup ponselku, karena hanya akan menambah keribetan dalam hidupku. Anggap salah alamat atau salah nomor handphone. 

Aku tahu itu suaramu, tapi hati terlanjur membeku menjadi batu.

Sungailiat, Juli 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline