Sungailiat.Wilayah tumbuhnya mangrove harus dijaga sehingga mangrove dapat tumbuh subur. Untuk itu pengurus Yayasan Simpul Babel melakukan pemetaan agar tahu wilayah mangrove yang rusak karena dicederai dengan ulah para penambang timah. Dasar itulah untuk segera menanggulangi dengan menanam mangrove, agar pinggiran pantai tetap hijau dan airnya biru. Hal itu diungkapkan Ketua Yayasan Simpul Babel, Ujang Supriyanto, kemaren usai melakukan pemetaan.
Dijelaskannya tanpa adanya pemetaan wilayah mangrove kita tidak tahu dengan wilayah yang akan kita hijaukan. Disamping pemetaan kita juga membentuk komunitas mangrove dilokasi kegiatan penghijauan. Sehingga dapat langsung bekontribusi dalam penanaman serta perawatan kawasan mangrove,"Tentunya semua perlu kerja keras dan terus semangat dalam menjaga hijaunya bibir pantai kawasan pesisir dan birunya air laut,"ujar Ujang Supriyanto.
Ditambahkannya, bahwa mangrove atau hutan bakau yang tumbuh diatas rawa-rawa berair (payau) yang ada digaris pantai dan dipengaruhi pasang surut air laut harus tetap kita jaga demi anak cucu kita nanti. Tentunya untuk mencegah erosi abrasi pantai, pengikisan permukaan tanah oleh aliran air dan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut, "Semoga apa yang dilakukan teman-teman Simpul Babel, saat ini menghijaukan kembali pinggiran pantai dan membirukan air laut, akan dinikmati anak cucu nanti," pungkas Ujang Supriyanto yang akrab disapa Ujang Krengge. (heru sudrajat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H