Sungailiat.
Mencintai mangrove sejak dini berarti menyelamatkan rusaknya lingkungan dunia. Untuk itu kita awali denga mencintai mangrove didaerah kita sendiri, khususnya wilayah pantai pesisir. Hal itu diungkapkan Ketua Yayasan Simpul Babel, Ujang Supriyanto, Kamis (30/11/2017) diruang kerjanya.
Dijelaskannya saat ini anggota Simpul Babel bergerak melakukan sosialisasi tentang merawat mangrove dan pentingnya budi daya mangrove. Sebab mangrove pun bisa menambah penghasilan, karena mangrove mahal harganya. Untuk itu kita ciptakan komunitas mangrove didaerah pesisir. Seperti yang sudah ada secara alami, di kecamatan Blinyu, Penagan, Kota Kspur dan beberapa daerah pantai pesisir yang sudah disurfai,"Bangka akan kita jadikan kawasan penyangga mangrove Indonesia,"Ujar Ujang Supriyanto.
Ditambahkannya bahwa Simpul Babel sedang melakukan pemetakan di lokasi zona mangrove yang sudah ada dan yang belum ada. Untuk itu kita berharap pemerintah daerah pro aktif dalam menyusun tata ruang kawasan pantai pesisir dan juga membina warga guna peningkatan sumber daya manusia. Dengan begitu program yang sudah kita canangkan akan cepat terwujud,"Menjadikan Bangka sebagai wilayah penyangga mangrove Indonesia.dan muaranya dunia,"tutur Ujang Supriyanto.
Ujang Supriyanto yang akrab disapa Ujang Krengge terus keliling mengkampanyekan mencintai mangrove di daerah ini. (heru sudrajat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H