Lihat ke Halaman Asli

Heru Riswan

just a simple with complicated dream

Kopi Lintong, Sang Legenda yang Mendunia

Diperbarui: 5 Januari 2019   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: lintaskopi.com

Dalam dunia perkopian dunia, nama indonesia sudah menjadi salah satu negara yang di pertimbangkan kualitas kopi dengan grade terbaik, sebut saja kopi-kopi dari region indonesia yang sudah betengger dengan kopi-kopi dari negara lain.  

Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbaik dengan cita rasa yang unik seperti kopi java puntang yang menjadi pemenang dalam acara SCAA pada tahun 2016 dan menjadi kopi termahal yang berhasil dilelang pada acara tersebut, atau kopi Toraja yang menjadi sajian kalangan menengah ke atas di negara Jepang.  Potensi kopi indonesia saat ini berkembang sangat signifikan dilihat dari progres bisnis kedai kopi yang menunjukan sentimen positif pada saat ini.

Faktor geografis menjadi faktor terpenting Indonesia menghasilkan kopi-kopi terbaik.  Curah hujan yang cukup, iklim tropis yang sangat cocok untuk kopi arabika dan yang pasti dilewati garis khatulistiwa yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara coffee belt. 

Berbicara soal kopi indonesia yang sudah mendunia yang di dominasi kopi-kopi dari Sumatera.  Ini menjadi daerah penghasil kopi premium semenjak bibit kopi dikembangkan di daerah Sumatera pada saat masa kolonial.  

Kopi Lintong adalah kopi yang harus dipertimbangkan menjadi kopi premium pilihan yang banyak disukai di dunia.  Kopi lintong sendiri merupakan salah satu dari tiga kopi terlaris di dunia selain Madailing dan Aceh Gayo.

Kopi Lintong adalah kopi yang berasal dari bagian utara sumatera yaitu Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara.  Saking terkenalnya kopi Lintong sampai-sampai beberapa orang menyamaratakan kopi lintong dengan kopi lintong brastagi, kopi Sumatera Mandheling, Sipirok, Dolok Sanggul, dan kopi Sidikalang.

mnkcoffee.com

Layaknya varietas kopi arabika lainnya, kopi lintong ditanam di atas ketinggian diatas 1000 MDPL dengan curah hujan yang baik dan suhu udara yang baik juga di pegunungan di Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara.  

Selain itu, letusan gunung toba pada 73.000 tahun lalu menjadikan tanah di sini amat subur sehingga mempengaruhi kopi lintong itu sendiri.  Pertama kali dibawa oleh kolenial belanda ke daerah Sumatera pada tahun 1800-an, sebagai salah satu komoditas yang di tanam di Indonesia untuk dijual ke luar negeri oleh kolonial Belanda. Sama halnya dengan perkebunan kopi di daerah priangan bandung, di sini pun penanaman dilakukan melalui sistem tanam paksa yang dilakukan oleh kolonial belanda.

Varietas yang awal ditanam adalah berjenis arabica typica, selain itu juga terdapat beberapa kopi robusta yang ditanam di kecamatan berbeda seperti di Kecamatan Paraninan yang terkenal dengan kopi Sigarar Utang.  Namun saat ini sudah banyak varietas bibit yang sudah di tanam disini seperti varietas sigarar utang, Lini S 795, USDA 765, lasuna, garunggang yang menjadi varietas lokal.

Tasting notes untuk kopi lintong sendiri memiliki rasa yang herb, earty dan juga spices after taste.  Seperti kopi sumatera pada umumnya, Kopi lintong juga memiliki body yang strong dengan tidak menghilangkan flavour notes lainnya.  Sangat cocok untuk diseduh menggunakan alat manual atau di-blend dengan jenis kopi lainnya untuk menjadi standart kopi espresso.

Para petani kopi lintong menyuguhkan sajian kopi yang nikmat dipadukan oleh pemandangan pegunungan dan danau toba berharap setiap wisatawan yang menyeduh kopi lintong di daerah masing-masing para wisatawan teringat pada Danau Toba, dan merasakan kerinduan untuk kembali ke sana.  Jadi pengen ke Toba ya menikmati indahnya danau dengan ditemani secangkir kopi nikmat yang sudah diakui dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline