Lihat ke Halaman Asli

Heru Riswan

just a simple with complicated dream

Chemex, Seni dan Kopi

Diperbarui: 25 Juni 2018   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stumtowncoffee.com

Saat ini kopi menjadi sebuah ritual pagi hari untuk menjadi sebuah suplemen penambah semangat bagi kita untuk mengawali hari. Kopi menjadi sebuah kebutuhan beberapa orang saat ini. 

Semakin berkembangnya pengolahan kopi dan alat-alat penyeduhan baik manual atau automatic menjadikan eksistensi kopi menjadi tetep primadona. Kopi yang diseduh secara manual menjadi sebuah ciri khas bagi para penikmat kopi, kopi yang disebut manuall memiliki cita rasa yang sangat kompleks ketimbang menggunakan mesin automatic.  Setiap orang memiliki alat manual brew favorit tersendiri mengingat selera dari setiap orang yang berbeda.

Para brewer atau pecinta kopi manual pasti sudah mengenai dengan alat manual brew satu ini.  bentuknya yang artistik dan rasa nikmat kopi yang di hasilkan oleh alat ini menjadikan alat  manual brew satu ini menjadi sangat terkenal. Chemex adalah salah satu manual brew yang cukup banyak penggemarnya setelah V60.  Dengan pilihan biji kopi yang baik dan dipadukan dengan alat manual brew yang sempurna dapat membuat seduhan kopi yang enak dengan testing note yang sesuai.

Chemex mengusung metode dripper dimana kopi diseduh menggunakan filter dan kopi akan diseduh dengan air panas hingga kopi akan menetes kedalam chemex. Manual brew ini memiliki bentuk seperti jam pasir dan terbuat dari kaca barosilikat dan memiliki pegangan kayu di leher alat ini.  filter untuk chemex sendiri memiliki ukuran yang lumayan besar dan tebal dengan ketebalannya ini filter chemex dapat menyaring zat cafestol yaitu senyawa kolesterol yang ada dalam minyak kopi.

Penemu pertama dari chemex adalah seorang ahli kimia asal jerman bernama Peter J Schlubohm pada tahun 1946, selain menciptakan chemex dia juga merupakan pemegang 3000 paten lainnya namun chemex menjadi ciptaan peter yang melambungkan namanya. Institut Teknologi Illinois mengatakan bahwa satu produk terbaik yang di rancang di era modern.

Chemex adalah perpaduan alat penyeduhan kopi dan seni atas dasar itu chemex menjadi bagian penting koleksi permanen di beberapa museum seperti Museum of Modern Art di New york, Museum Corning, dan Museum of Philadephia.

Saat ini chemex masih menjadi alat manual brew yang banyak di gemari karena menghasilkan rasa yang balance dan enak dipadukan dengan berbagai macam coffee beans.  chemex juga mulai berekspansi dengan menciptakan produk mesin chemex otomatis oleh perusahan Chemex Corporationdi Chicopee, Massachusetts oleh anak-anak dari Peter sang penemu chemex.

Sama halnya dengan membuat kopi menggunakan alat V60, chemex pun menggunakan alat-alat standar yang di gunakan untuk menyeduh seperti scale, ketel, timer layaknya peralatan dripper lainnya, yang membedakan adalah tingkat grind yang digunakan.  Jika V60 menggunakan grind size di tingkat medium grind, chemex menggunakan grind size di medium coarse grind dengan suhu standar di 98oC.

Semua manual brewing yang saya jelaskan akan terasa enak jika kita selalu menggunakan kopi-kopi indonesia yang sudah terkenal ke mancanegara.  Selalu bangga dengan kopi yang di hasilkan di indonesia khususnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline