Lihat ke Halaman Asli

Heru Riswan

just a simple with complicated dream

Cappuccino, Kopi "Foamy" Nan Nikmat

Diperbarui: 16 April 2018   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lactaid.com

Campuran susu, espresso dan foam yang creamy dipadukan di dalam satu sajian kopi yang biasa kita sebut sebagai cappuccino.  Mungkin sebagian besar orang sudah mengetahui salah satu jenis minuman yang merupakan salah satu minuman espressobased ini.  kali ini kita akan membahas seluk belum mengenai cappuccino yang sangat lekat bagi para penikmat kopi, khusus nya para penikmat kopi espressobased.

Seperti telah disinggung diatas bahwa cappuccino merupakan minuman hasil campuran antara steamed milk, espresso dan foam.  Beda dengan latte yang terkesan lebih milky, cappuccino memiliki karakeristik foam yang yang tebal membuat rasa kopi di dalam cappuccino lebih strong ketimbang latte.  Cappuccino di temukan di italia dan di jadikan minuman wajib yang disajikan setiap pagi.  Cappuccino sendiri memiliki arti  "little cups" yang artinya secangkir kopi yang di penuhi oleh busa dan dan memiliki warna coklat dari espresso yang sempurna.

Dari beberapa referensi yang ada, little cups sendiri terinspirasi dari busana sebuah kelompok keagaamaan yang ikonik di italia.  Mereka dalah para biarawan yang berada di daerah capuchin.  Biarawan ini mengenakan jubah dan kerudung berwarna coklat dengan kepala botak tercukur.  Dari sini lah asal muasal dari minuman cappuccino terinspirasi.

Kisah mengenai mengapa para biaarawan capuchin mengenakan jubah dan kerudung berwarna coklat berawal dari sebuah cabang agama katolik yang bernama katolik fransiskan.  Mereka diserang oleh kelompok mereka sendiri pada tahun 1520.  Lalu mereka diselamatkan dan di berikan perlindungan oleh  para biarawan dari benedictine camaldolese.  Para biarawan capuchin berlindung dari pencarian dari penguasa gereja saat itu.

Untuk menghormati para biarawan benedictine camaldolese yang telah menyelamatkan para biarawati capuchin, kemudian mereka mengenakan jubah dan kerudung berwarna coklat yang menjadi inspirasi diciptakannya minuman cappuccino.

Cappuccino yang saat ini  kita dapat nikmati di kedai-kedai kopi merupakan penyempurnaan dari proses sejarah yang panjang.  Perlu kita ketahui, sebelum kita memesan secangkir cappuccino hangat kita harus mengetahui tiga jenis cappuccino yang biasanya disajikan di kedai-kedai kopi. Tiga jenis  cappuccino itu adalah classic cappuccino, wetcappuccino dan dry cappuccino.

nesspresso.com

Classiccappuccino merupakan jenis cappuccino  yang awal berkembang di italia saat itu.  Jenis cappuccino ini memiliki komposisi 50:50 antara foam dan liquidespresso dan hotsteamed milk.  Jika kamu lebih menyukai cappuccino jenis classic seperti ini bisa langsung memesan di kedai kopi kesukaan kalian.

caffebritt.com

Jika kalian ingin cappuccino kalian di beri art atau gambar pada permukaan kopi kalian mungkin kalian lebih cocok memesan jenis wetcappuccino.  Sama halnya lattecappuccino jenis ini juga lebih terkesan milky dengan foam yang sedikit lebih tebal dari latte yang membedakannya adalah kuantitas dari campuran kopi dan steamed milk yang lebih sedikit daripada latte yang lebih banyak.

opennice.com

Dan varian terakhir dari cappuccino yang sering kita jumpai adalah drycappuccino.  Seperti namanya, jenis cappuccino ini lebih memperbanyak foam diatas liquid kopinya.  Hampir sekitar 70% berisikan foam.  Biasanya cappuccino jenis ini dibuat untuk art, dibentuk secantik  mungkin oleh para barista handal menyerupai kucing, panda, anjing dan banyak lagi.

Jadi buat kamu para pencinta cappuccino sudah tahu ya mengenai sejarah dan jenis-jenis dari cappuccino itu sendiri.  Sebagai tambahan, setiap tanggal 8 november setiap tahunnya diperingati sebagai hari cappuccino dunia.  Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline