Lihat ke Halaman Asli

Heru Riswan

just a simple with complicated dream

Pererat Hubungan Siswa dan Guru melalui Metode Partisipatoris

Diperbarui: 19 Januari 2018   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: edupost.id

Menjadi seorang guru adalah sebuah pekerjaan yang menuntut tenaga yang ekstra disamping kita menjalankan tugas pokok mendidik para siswa di bidang akademik juga harus membentuk kepribadian dan mental anak didik kita, bagaimana mengajarkan sikap yang baik, mengajarkan nilai dan norma agar kelak mereka dapat lebih matang ketika mereka terjun ke masyarakat.

Seorang guru harus bisa menerapkan metode-metode pengajaran yang relevan agar kesinambungan mengenai pendidikan akademik dan pendidikan nilai serta norma berjalan serasi.  

Metode-metode mengajar yang berbasis partisipatoris menjadi pilihan metode banyak guru untuk saat ini dimana metode partsipatoris lebih mendukung pola hubungan dua arah antara guru dan murid sehinggga hubungan ini terjalin bukan hanya di sekolah namun dapat kehidupan pribadi si murid, metode partisipatoris ini mengusung lebih kepada pendampingan psikologis antara seorang guru dan muridnya.  

Metode pengajaran pastisipatoris ini dapat mendukung pola pengajaran andragogi dimana siswa di bebaskan untuk mengeksplorasi diri mereka dalam belajar.

Tak dielakan lagi ruangan kelas adalah sebuah labolaturium mini dari kehidupan bermasyarakat. Guru dapat memperhatikan lebih detail mengenai bagaimana pola hubungan murid-murid kita dalam satu kelas sangat menggambarkan pola hubungan masyarakat yang seutuhnya dengan sifat-sifat yang kita temukan di komunitas masyarakat yang  sesungguhnya.  

Dalam komunitas kelas, kita sebagai guru dapat memperhatikan komunitas dengan murid-murud yang terkenal, komunitas murid-murid trouble maker atau nakal, dan komunitas murid-murid yang pendiam.  

Tugas guru disini adalah bagaimana menyemimbangkan semua komunitas-komunitas di dalam sebuah kelas agar dapat terciptanya harmonisasi.  layaknya sebuah masyarakat pada umumnya, terkadang dalam kelas pun  terjadi konflik-konflik yang tentu saja menjadi pekerjaan rumah seorang guru untuk menyelesaikannya.  

Permasalah terbesarnya adalah bagaimana menghilangkan stratifikasi dan dominasi yang terjadi di dalam sebuah kelas, seperti contoh  terkadang beberapa siswa yang pendiam menjadi bahan olok-olokan temannya yang lain  atau jika kita memandang dalam sekali yang lebih besar akan berakibat bullying yang dilakukan siswa. Disini lah fungsi guru sudah harus dapat menjalankan perannya.

bullying terjadi biasanyakepada siswa yang memiliki sifat introvert dikelas.  Para siswa yang introvert biasanya menjadi sasaran empuk para pelaku bullying.  

Siswa yang memiliki sifat introvert cenderung memiliki tingkat ketidak percayaan yang cukup tinggi karena mereka selalu memandang rendah diri mereka sehingga siswa lain yang memiliki dominasi cukup dominan di kelas menjadikan siswa tersebut sebagai bahan bullying.  

Guru harus menerapkan metode yang bisa membangun tingkat kepercayaan diri siswa yang memiliki kecenderungan introvert tersebut sehingga prilaku bullying tidak terjadi lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline